PHK Karyawan, Sejumlah Layanan Gojek Ikut Hilang
Perusahaan Indonesia Gojek benar-benar memecat 430 karyawan atau 9 persen dari seluruh pekerjanya. Selain itu, Gojek juga akan menghapus layanan Golife per 27 Juli 2020.
Dalam pernyataanya yang dilansir Techinasia, Gojek menyebut jika dua langkah itu dilakukan sebagai bagian rencana jangka panjang atas respon terhadap pandemi covid-19, serta untuk fokus terhadap layanan utamanya, yaitu jasa pembayaran, transportasi, dan jasa antar makanan.
Selain menghapus divisi Golife yang meliputi jasa bersih-bersih dan pijat, Gojek akan menutup Gojek festival, bazar makanan yang diikuti mitra Gofood. "Fokus pada layanan utama kami, menutup jasa yang tak lagi bisa dilakukan di periode ini, dan membuat langkah berani mengikuti perubahan pelanggan akan menjamin kami melakukan hal yang berdampak positif pada jutaan orang sekaligus mengamankan masa depan," kata CEO Gojek, Andre Soelistyo dan Kevin Aluwi lewat surat elektronik.
Gojek juga menjelaskan jika karyawan yang dipecat sebagaian besar berasal dari divisi Golife dan Gofood festivals serta menjamin jika pengurangan pekerja dilakukan akibat covid-19.
Karyawan yang dipecat akan menerima sejumah dukungan, seperti pesangon, perpanjangan asuransi kesehatan, dan dukungan penempatan di tempat kerja baru.
Sebelumnya Gojek mencuri perhatian karena mengumumkan telah menerima suntikan investasi dari perusahaan raksasa Facebook dan Paypal di awal Juni 2020. Video daro Goplay mengumumkan jika Gojek berhasil mengantongi USD 15 juta pada ronde pertama pendanaan independennya.
Tak lama berselang, pimpinan dibidang teknologi Gojek, Ajey Gore, hengkang setelah lima tahun menjabat. Isu tentang pengurangan karyawan pun menyeruak sejak awal tahun namun selalu dibantah Gojek.
Saat pandemi mulai menerpa, Gojek malah membelanjakan investasi dengan membeli sejumlah saham di Bluebird pada Februari dengan angka mencapai USD30 juta.
Advertisement