Phinisi Wonderful Indonesia Masuk 15 Besar, Ini Ekspresi Arief Yahya
Berlin: Kabar dari Messe, tempat pameran pariwisata terbesar di dunia, ITB (Internationale Tourismus Borse) Berlin 2017 cukup membuat penasaran. Booth Wonderful Indonesia lolos ke 15 besar dunia. Tinggal menunggu detik-detik pengumuman di ujung event yang digelar 8-12 Maret 2017 ini.
"Tim juri dari ITB Berlin sudah melihat booth kami, sudah mengecek satu satu, dan kami lolos ke 15 besar," bocoran Nia Niscaya, Asdep Pengembangan Pemasaran Mancanegara Wilayah Eropa Amerika, Afrika Timur Tengah itu di Berlin.
Mendengar kalimat itu, Menpar Arief Yahya langsung tersenyum. Mantan Dirut PT Telkom itu tidak banyak berkomentar, sambil menunggu pengumuman resmi dari ITB Berlin.
"Prinsipnya, kemenangan itu direncanakan!" katanya singkat saat mendarat di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, pukul 11.30 WIB, Sabtu 11 Maret 2017.
Artinya, kalau ingin menang, lakukan persiapan yang matang, implementasikan yang bagus, kurangi eror, kalibrasikan dengan kriteria yang standar dunia. Karena mereka menilai tidak akan jauh dari global standart yang baku.
'mKita sudah mempersiapkan dengan bagus, dari gambar desain rencana ke detail dekorasi dan konstruksinya, oke. Saya yakin kita terbaik," kata Arief Yahya.
Dia tidak hanya asal memprediksi saja. Dia sudah keliling booth di ASEAN, Australia, Oceania, yang berada di dekat pavilion Indonesia. Dia sudah lihat Thailand, yang luasnya hampir 1,5 kali Wonderful Indonesia.
Pengaturan meja-kursi dan clusteringnya leluasa, karena sewa lahannya lebih luas. "Tetapi filosofi desainnya, kita lebih kuat. Replika kapal phinisi itu sangat Indonesia, dan memberi kesan Indonesia, karena punya sejarah panjang berabad-abad lalu," kata dia.
Selain itu, kapal phinisi itu merujuk pada arah pengembangan destinasi Indonesia yang menuju bahari. Tujuh dari 10 Bali Baru yang dikembangkan Pemerintah Presiden Joko Widodo ini adalah wisata bahari, menaikkan peran maritime di tanah air.
Dari Tanjung Kelayang Belitung, Tanjung Lesung Banten, Kepulauan Seribu Jakarta, Mandalika Lombok, Labuan Bajo NTT, Wakatobi Sutra dan Morotai Maltara, semua bahari.
Karena itu, konsisten dengan pilihan Phinisi ini akan memperkuat image Indonesia yang kaya akan potensi bahari. Lalu barang-barang yang khas, dan didatangkan langsung dari Indonesia, itu juga semakin memperkuat keyakinan Menpar Arief.
Misalnya, pasir putih beberapa karung, untuk mendekorasi suasana pantai, kelapa hijau yang masih segar, janur kuning atau daun kelapa yang masih kuncup, semuanya tidak bisa didapatkan di Eropa. Semua harus impor dari tanah tropis Indonesia.
"Ini belajar dari juara dunia 5 benua tahun lalu, Costa Rica, yang memboyong daun, bunga, pohon, berkontainer-kontainer, untuk menghias dekorasi tropical forest yang mereka desain," jelas Arief Yahya.
Poin penting lagi, kata Arief, adalah penggunaan bahan bahan recycle, untuk disebut eco friendly atau environment friendly. "Meja-meja, kayu-kayu, menggunakan bahan sisa-sisa, yang sudah tidak terpakai, terus dipress lagi, dijadikan bahan material pameran. Jadi tidak ada kayu-kayu solid yang dari menebang pohon di sini," kata Menpar Arief.
Selama tiga hari di Berlin, Arief Yahya memang banyak berkeliling booth, mencari sisi-siai positif yang akan dijadikan bahan evaluasi pameran ITB Berlin ini.
Dia didampingi oleh Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Mancanegara I Gde Pitana, Stafsus Bidang Komunikasi Don Kardono, dan Asdep Wilayah Eropa Amerika Afrika Timur Tengah Nia Niscaya.(*)