PGN Salurkan 3.000 BBTUD Gas Bumi untuk Layani 359.000 Pelanggan
PGN Salurkan 3.000 BBTUD Gas Bumi untuk Layani 359.000 Pelanggan
Sampai akhir 2019, PT Perusahaan Gas Nasional (PGN) Tbk telah menyalurkan gas bumi kurang lebih 3000 BBTUD untuk melayani lebih dari 359.000 pelanggan di 63 kota/kabupaten, dengan cakupan infrastrukur pipa gas bumi lebih dari 10.500 Km.
Di dalamnya, termasuk jaringan gas untuk melayani sektor rumah tangga sepanjang lebih dari 3.800 Km. PGN pun merencanakan proyeksi strategis yang hendak direalisasikan di tahun 2020. PGN menargetkan untuk meningkatkan pemanfaatan gas bumi secara masif.
Sekretaris Perusahaan PGN, Rachmat Hutama, dalam keterangan tertulis, Jumat 23 Januari 2020, mengatakan hal itu, dalam rangka memenuhi kebutuhan energi domestik yang semakin meningkat dan berperan dalam mengurangi defisit neraca migas.
“Target pengembangan infrastruktur gas untuk 2020 akan difokuskan untuk pembangunan terminal LNG dengan kapasitas 40 BBTUD dan LNG filling dengan kapasitas 10 BBTUD di Teluk Lamong agar bisa menjangkau wilayah baru di Jawa Timur, penyelesaian transmisi Gresik – Semarang dan pengembangan infrastruktur distribusi di Sumatera – Jawa, pengembangan Jargas rumah tangga di 49 wilayah kota/kabupaten, serta gasifikasi kilang minyak terutama Kilang Cilacap dan Kilang Balikpapan,” ungkap Rachmat.
PGN akan mengembangkan bisnis-bisnis baru dengan harapan dapat lebih meningkatkan volume gas. Maka dari itu, Gigih Prakoso selaku Direktur Utama PGN juga mengarahkan untuk meningkatkan efisiensi pada seluruh program kerja PGN. Dukungan dari pemerintah dan seluruh stakeholder diperlukan untuk mencapat target-target ini.
Selama ini, PGN juga melaksanakan mandat pemerintah untuk membangun infrastruktur jargas rumah tangga. Di tahun 2020, pembangunan jargas menggunakan anggaran APBN akan dibangun sebanyak 266.070 SR. Selain itu, PGN juga mengembangkan Jargas Kita Mandiri dengan target 50.000 SR di 16 wilayah kota/kabupaten.
“2020 merupakan tahun yang cukup potensial. Sehubungan dengan program pemerintah untuk menekan defisit neraca migas dan perdagangan, diharapkan pemanfaatan gas bumi akan meningkat di seluruh sektor termasuk secara kinerja keuangan. Di sisi lain, kenaikan beban tetap dijaga dengan efisien,” tegas Rachmat.