PGN Pastikan Pasokan Gas ke Sektor Kelistrikan Aman
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) memastikan pasokan gas bumi ke sektor kelistrikan akan tetap aman selama masa pandemi virus Corona (COVID-19) di berbagai wilayah di Indonesia. PGN berupaya agar aktivitas masyarakat tetap berjalan normal di tengah adanya pembatasan aktivitas sosial atau sosial distancing dan kegiatan bekerja dari rumah atau work form home (WFH).
Direktur Komersial PGN, Dilo Seno Widagdo menjelaskan selama ini PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (PLN) telah menyerap sekitar 41% dari total penyaluran gas bumi PGN per hari. Dengan keandalan gas bumi yang terbukti ramah lingkungan, efisien dan sumber yang masih banyak di dalam negeri, pemanfaatan gas bumi ke sektor kelistrikan ini merupakan upaya untuk memperkuat ketahanan nasional.
"Dalam situasi ini, pemerintah telah mengintruksikan untuk lebih banyak beraktivitas di rumah seperti bekerja, belajar, dan beribadah. Hal ini akan membuat kebutuhan listrik masyarakat di rumah akan meningkat. Maka dari itu, PGN berupaya untuk memastikan keandalan pasokan energi bahan bakar untuk pembangkit listrik, sejalan dengan PLN yang siap siaga menjaga pasokan listrik dan menerapkan standar yang lebih tinggi pada penyediaan listrik," ungkap Dilo, dalam keterangan tertulis, Selasa 31 Maret 2020.
Dilo menambahkan, selama Januari sampai dengan Maret 2020 PGN telah memasok gas bumi ke berbagai pembangkit listrik milik PLN dengan rata-rata volume pemakaian sebesar 331 British Thermal Unit per Day (BBTUD). Total pasokan gas itu pun mampu menghasilkan tenaga listrik sebanyak 1.600 Megawatt (MW).
"Kami akan mengoptimalkan pasokan gas baik dari jaringan pipa seperti SSWJ maupun infrastruktur FSRU dari Nusantara Regas dan PT Perta Arun Gas (PAG) dengan total dukungan sekitar 2.100 MW. Selain itu, kami juga menyiapkan cadangan dengan penyediaan LNG yang siap untuk memasok kebutuhan PLN dan sektor kelistrikan lainnya," jelas Dilo.
Dilo menyebutkan pemanfaatan gas bumi untuk sektor kelistrikan juga membantu ketergantungan terhadap energi impor dan subsidi BBM.
"Pemanfaatan gas bumi untuk sektor kelistrikan juga membantu mengurangi ketergantungan pada energi impor dan subsidi BBM. Optimalisasi pemanfaatan gas bumi ini juga merupakan upaya PGN untuk menjadikan energi dalam negeri bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat," pungkas Dilo.
Sementara itu, Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutama turut menyampaikan dalam masa pandemi Covid-19, PGN telah memiliki protokol dan mekanisme kerja untuk memastikan setiap aktivitas operasi tidak terganggu. Protokol kerja itu juga sesuai dengan upaya pencegahan dan penanganan wabah Covid-19 di lingkungan kerja PGN sebagaimana telah ditetapkan oleh pemerintah.
Sebagai sub-holding gas, lanjut Rachmat, PGN berkomitmen untuk bersinergi dengan PLN untuk meningkatkan utilisasi gas di sektor kelistrikan supaya dapat memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat. Listrik merupakan kebutuhan primer bagi masyarakat dan di tengah situasi Covid-19, PGN mendukung penuh pelayanan agar masyarakat nyaman untuk produktif dari rumah.
Selain itu, PGN juga memberikan dukungan pasokan gas yang ditujukan untuk pasokan listrik yang andal di rumah sakit besar yang menjadi tempat rehabilitasi pasien yang masuk dalam kategori Pasien Dalam Pengawasan (PDP) maupun pasien yang positif terjangkit Covid-19.
"Bersama pemerintah dan unsur masyarakat lainnya, kami terus berusaha agar penyebaran Covid-19 semakin terbatas. Kita berdoa dan berharap upaya yang kita lakukan bersama ini dapat segera mengakhiri pandemi, sehingga masyarakat dapat menjalankan aktivitasnya kembali secara normal," pungkas Rachmat.
Sebagai informasi, dukungan PGN dalam sektor kelistrikan juga ditunjukan pada kapasitasnya dalam mengelola dan mengembangkan infrastruktur gas bumi, termasuk mengembangkan Small Scale LNG yang digunakan untuk memasok kebutuhan energi sektor kelistrikan. Sesuai Kepmen 13/2020, PGN akan melaksanakan pembangunan infrastruktur dan gasifikasi di 52 Pembangkit Listrik PLN dengan total kapasitas pembangkit yang akan mencapai sebesar 1697 MW dan indikatif volume gas sebesar 167 BBTUD.