PGN Jajaki Pasar LNG Mancanegara
PT Perusahaan Gas Negara (PGN) bersiap untuk fokus pada bisnis inti dengan mengembangkan infrastruktur gas secara masif dalam jangka pendek menengah dan untuk memperluas jangkauan pelayanan gas bumi domestik pada 2020.
Rachmat Hutama, Sekretaris Perusahaan PGN menjelaskan, perseroan bakal meningkatkan dan memperluas pembangunan jaringan transmisi dan distribusi gas bumi yang meliputi transmisi Gresik-Semarang dengan panjang 267 km, pembangunan jaringan distribusi gas bumi dengan target lebih dari 186 km yang terbagi atas 63 km di Jawa dan 123 km di Sumatera. Hal ini dilakukan agar dapat menyatukan infrastruktur pipa trans jawa-sumatra menjadi salah satu fokus tahun ini.
Rachmat menambahkan, emiten berkode saham PGAS itu berencana jaringan gas rumah tangga (Jargas) mandiri sebanyak 50.000 SR dan jargas program penugasan pemerintah dengan dana APBN lebih dari 260.000 SR di 49 Kabupaten/ Kota.
Di samping itu, pada tahun ini perseroan menyiapkan sejumlah inisiatif untuk program gasifikasi kilang dan pembangkit listrik. Sejumlah program, seperti gasifikasi kilang pertamina eksisting (Kilang Cilacap dan Kilang Balikpapan), dengan volume 47 Bbtud dan gasifikasi pembangkit listrik PLN dengan volume indikatif gas sebesar 167 BBTUD siap gulirkan.
“PGN berkomitmen mempercepat pembangunan infrastruktur gas untuk memperluas konektivitas dan aksesibilitas gas bumi bagi seluruh sektor pengguna dalam negeri,” katanya Senin 23 Maret 2020.
Lebih lanjut, Rachmat menuturkan, perseroan menargetkan pembangunan Terminal LNG Teluk Lamong dan fasilitas regasifikasi 40 MMscfd ditargetkan rampung Mei 2020. Sementara itu, untuk pengembangan bisnis LNG retail, perseroan berupaya untuk mengjangkau wilayah baru yang terjangkau infrastruktur kota di Jawa Timur.
Rachmat menuturkan, pada tahun ini perseroan menargetkan penambahan 650 pelanggan industri baru yang akan mendorong tambahan peningkatan utilisasi gas bumi domestic sampai dengan 130 Bbtud. Tidak hanya itu, bisnis LNG perseroan turut akan ditingkatkan untuk menjajah pasar internasional di antaranya adalah China, Myanmar, Fillipina, Jepang, dan negara-negara Eropa.
“Untuk penurunan harga [gas industri] hanya kepada segmen industri, tertentu sehingga masih ada ruang untuk segmen industri lain tumbuh,” jelasnya.
Kendati demikian, Rachmat mengungkapkan, perseroan belum dapat memproyeksikan pertumbuhan kinerja yang akan dipatok pada tahun ini. Pasalnya, penyebaran virus corona atau Covid-19 membuat kondisi bisnis tidak menentu.
Selain itu, wabah Covid-19 berdampak kepada perubahan-perubahan kondisi geopolitik dunia yang menyebabkan penurunan harga minyak dunia, dan melemahnya nilai tukar rupiah.
“Saat ini, PGN dan mungkin hampir semua institusi bisnis sedang melakukan adjusment terhadap bussiness contuinity plan sebagai upaya lanjutan dalam perencanaan bisnis ke depan, terutama saat dan pasca pandemic Covid-19,” pungkasnya.