PGN Diminta Dukung Sentra Kuliner di Mojokerto
Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto meminta dukungan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), meningkatkan kapasitas Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) bidang kuliner untuk mengembangkan jaringan gas (jargas) di sentra kuliner yang akan dibangun di sejumlah lokasi di Kota Mojokerto.
Wali Kota Mojokerto, Ita Puspitasari, mengatakan, geliat UMKM di kota Mojokerto terus berkembang dan mampu menggerakkan laju pertumbuhan ekonomi daerah.
"Selama ini UMKM di sektor kerajinan lebih banyak kontribusinya pada pertumbuhan ekonomi Kota Mojokerto," ujar Ita Puspitasari di sela Media Visit PGN, di Mojokerto, tengah pekan lalu.
Wanita yang akrab disapa Ning Ita ini mengatakan, Pemkot Mojokerto ingin memperbesar kapasitas UMKM untuk menunjang perekonomian Mojokerto dengan mengembangkan sentra kuliner di beberapa titik yang potensi pengembangannya cukup besar. Di antaranya adalah sentra kuliner di sekitar alun-alun di Jalan Majapahit dan di wisata kolam renang Mekarsari kota Mojokerto.
"Kami berharap pengembangan sentra kuliner itu akan meningkatkan kesejahteraan warga dan memacu pertumbuhan ekonomi Mojokerto," kata Ning Ita.
Sentra UMKM kuliner juga akan dibangun bersamaan dengan dibangunnya tempat peristirahatan (rest area) di beberapa titik yang menjadi persinggahan sementara (transit) para wisatawan sebelum melanjutkan perjalananya ke tujuan obyek wisata lain. Seperti rest area di Gunung Gedangan, yang menjadi pintu keluar (exit) wisatawan sebelum menuju ke tujuan obyek wisata di kota Malang atau rest area di Stasiun sebelum mereka melanjutkan wisatanya ke Gunung Bromo. Di rest area itu akan dibangun sentra kuliner berikut skywalk untuk melayani kebutuhan wisatawan.
"Nah, pada pengembangan sentra kuliner di berbagai titik itu yang tahun ini sudah dimulai pembangunannya dan bisa dioperasikan tahun depan, seperti di alun-alun Mojokerto yang juga menjadi pilot percontohan itu, Pemkot Mojokerto berharap ada dukungan PGN untuk jaringan gas di sana sehingga kebutuhan gas bagi UMKM kuliner di sana juga bisa terpenuhi,” ungkap Ning Ita.
Ning Ita mengakui, selama ini peran PGN dalam memenuhi kebutuhan gas bagi UMKM yang bergerak di sektor kerajinan melalui pembangunan jargas, seperti persepatuan, pembuatan roti dan perdagangan sangat membantu mereka meningkatkan daya saing mereka. Karena selain efisiensi, mereka juga dimudahkan untuk mendapatkan gas.
"Kami ingin kemudahan dalam mendapatkan juga didapat oleh UMKM kuliner nanti dan itu butuh intervensi PGN supaya ada jaringan gas disana,” tandasnya.
Selain itu, menurut dia, Pemkot Mojokerto juga berharap dukungan PGN untuk kebutuhan gas bagi proyek lain di Mojokerto, seperti rumah susun sederhana sewa (rusunawa) empat lantai yang sudah selesai dibangun Kelurahan/Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto.
Lalu, proyek untuk meningkatkan potensi parwisata, yakni grand design Majapahit seluas 5 ha di kawasan Mojokerto barat yang akan mengenang kejayaan Majapahit tempo dulu. "Kami juga ingin peran PGN di proyek-proyek tersebut untuk bisa memenuhi kebutuhan gasnya," tegas Ning Ita seperti dikutip dari Investor Daily.
Proyek jargas di Kota Mojokerto dimulai tahun 2016. Waktu itu Pemkot Mojokerto mengusulkan bantuan jargas sejumlah 17.863 sambungan rumah (SR) dan hanya terealisasi sebangak 5.000 SR di tahun 2017. Kemudian di tahun 2018, Pemkot Mojokerto mengajukan sebanyak 22.306 SR, namun relisasinya hanya 4.000 SR yang akan bisa dinikmati warga pada tahun 2019 ini.
Delapan Kelurahan yang sudah dan akan mendapat sambungan jargas adalah Magersari, Kelurahan Gedongan, Kelurahan Balongsari, Kelurahan Kedundung, Kelurahan Purwotengah, Kelurahan Jagalan, Kelurahan Sentanan dan Kelurahan Mentikan. Dan tahun 2020 diproyeksikan ada 6.000 (SR) baru.
"PGN akan memberikan dukungan kepada Pemkot Mojokerto dalam upaya memenuhi kebutuhan gas untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan warga kota Mojokerto,” imbuh Senior Analis Stakeholder Strategi Manajemen PGN, Hamal Syahan.
Advertisement