PGN dan WIKA Jalin Kerja Sama Perluasan Infrastruktur Gas Bumi
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) menandatangi kontrak kerja sama dalam rangka pemanfaatan energi gas bumi dalam sektor kontruksi dan properti, Selasa, 3 Desember 2019.
Kontrak kerja sama ini ditandatangani oleh Syahrial Mukhtar selaku Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN, sementara dari WIKA dilakukan oleh Novel Arsyad selaku Direktur Human Capital dan Pengembangan Usaha. Dalam setahun ke depan, PGN dan WIKA memiliki komitmen untuk memanfaatkan kompetensi masing-masing hingga kompetensi itu dapat menjadi kolaborasi yang saling menguntungkan.
WIKA selama ini telah dikenal memiliki kontribusi besar dalam pengembangan kontruksi dan properti di Indonesia secara berkelanjutan. Banyaknya proyek berskala besar dan berteknologi tinggi yang berhasil diselesaikan oleh WIKA, menandakan capability WIKA dalam bidangnya sudah tidak perlu diragukan lagi.
Telah lebih dari 50 tahun WIKA berdiri, proyek-proyek besar yang selama ini ditangani oleh WIKA mancakup kontruksi sipil, kontruksi bangunan, mekanikal elektrikal, real estate, dan industri lainnya yang semakin terintegrasi, sehingga dapat menyediakan layanan ke seluruh negeri.
“Dengan demikian, PGN dapat berkontribusi dalam menyalurkan energi yang efektif, efisien, dan ramah lingkungan. PGN akan menyokong kebutuhan energi untuk WIKA melalui penyediaan dan pembangunan sarana maupun prasarana Jaringan Gas Bumi baik Compressed Natural Gas ataupun Liquified Natural Gas (LNG) bagi sektor industri, komersial, hunian, maupun transportasi,” ungkap Syahrial Mukhtas selaku Direktur Strategi dan Pengembangan Binis PGN, Selasa 3 Desember 2019.
Saat ini total jaringan pipa gas PGN lebih dari 10.000 kilometer. PGN juga mengoperasikan 2 FSRU, 1 land-based regasification terminal, 64 stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) dan 4 mobile refueling unit (MRU).
PGN tengah merampungkan pembangunan pipa transmisi Gresik – Semarang sepanjang 267 kilometer. Pembangunan tersebut ditargetkan rampung pada Maret 2020 di mana saat ini progresnya hampir 100 persen.
Bukan hanya itu, untuk memastikan optimalisasi penggunaan gas bumi di Jateng, PGN juga bakal membangunan pipa distribusi Semarang–Kendal–Ungaran sepanjang 96 kilometer. Di Sumatera, PGN tengah mengerjakan pembangunan pipa Duri–Dumai tahap II sepanjang 67 kilometer. Beragam pembangunan infrastruktur yang dilakukan PGN itu demi optimalisasi penggunaan gas bumi, karena suda terbangun konektivitas jaringan gas Jawa-Sumatra.
Selain itu untuk mengantisipasi peningkatan kebutuhan gas bumi, PGN sedang dalam proses pembangunan LNG Terminal di Teluk Lamong, Surabaya. Pembangunan LNG Terminal berkapasitas 40 BBTUD ini terbagi dalam tiga fase dan ditargetkan dapat beroperasi akhir tahun 2019.
“Kami juga melihat peluang untuk bekerja sama dengan PGN dalam rangka pengembangan infrastruktur gas di luar negeri. WIKA saat ini sudah lebih mapan di beberapa negara, khususnya di Asia-Afrika.” jelas Imelda Harahap selaku Manager Biro Sinergi Bisnis PT Wijaya Karya (WIKA), Rabu 04 November 2019.
Di satu sisi, WIKA memiliki kapabilitas yang handal dalam bidang properti, diantaranya High Rise Building dan Residential. Baik PGN maupun WIKA juga melihat adanya peluang untuk kerjasama di bidang tersebut.
Dengan adanya kerjasama dengan WIKA ini, diharapkan PGN dapat meningkatkan kemajuan penyaluran energi dalam negeri untuk sektor residensial melalui pengembangan dan pemerataan infrastruktur jaringan gas (jargas).
Kerja sama ini juga berkaitan dengan penugasan dari pemerintah pada PGN untuk membangun jaringan gas (jargas) dalam upaya sinergi pemerintah meningkatkan bauran energi dan menciptakan kedaulatan energi nasional.
“Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, PGN telah membangun jaringan gas untuk sektor residensial sebagai sumber energi berbagai kegiatan sehari-hari. Melalui kerja sama ini, gas PGN nantinya akan dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan energi pada bisnis properti WIKA. Jumlah alokasinya akan disesuaikan dengan penugasan dari pemerintah terkait jargas,” jelas Syahrial.
Menurut Imelda, kerja sama ini menjadi awal PGN untuk membantu suplai logistik energi ke WIKA melalui jaringan gas di kawasan industri, seperti Kawasan Industri Belawan, Medan.
WIKA memiliki investasi sebesar 15% di kawasan tersebut, mencakup layanan operasi kapal, operasi lapangan dan lain yang terkait dengan layanan terminal peti kemas termasuk pembiayaan, desain teknik, konstruksi, operasi dan pemeliharaan. Dengan menggunakan jaringan gas dari PGN yang efisien, aktivitas industri di sana bisa mendapatkan nilai lebih dari gas bumi.
Selain itu, WIKA pun siap mendukung rencana pemerintah memindahkan ibu kota ke Kalimantan Timur. WIKA akan ikut andil membangun sejumlah proyek infrastuktur dasar seperti jalan, jaringan listrik dan infrastuktur minyak bumi dan gas (migas). WIKA menggandeng PGN untuk berkontribusi dalam kontruksi ibu kota baru.
PGN berkomitmen sebagai agen development dan pionering dalam peningkatan akses gas bumi seluruh sektor termasuk melalui jaringan gas bumi (jargas) untuk rumah tangga yang ditargetkan tumbuh sampai angka 4,7 juta sambungan rumah tangga pada tahun 2025 dari kondisi eksisting sejumlah 500 ribu sambungan.
Dirjen Migas Kementerian ESDM telah menerbitkan Surat tanggal 2 Mei 2019 yang pada intinya meminta PGN untuk dapat melaksanakan FEED-DEDC Jargas tahun anggaran 2020 dalam mendukung roadmap Jargas 1 Juta SRT. Dari rencana program APBN 2020 sebanyak 293.533 SR, PGN mendukung perencaan ini dengan melakukan FEED DEDC sejumlah 177.572 SR. Nantinya, PGN akan berkoordinasi dengan Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi serta Pemerintah Daerah dalam mensukseskan pembangunan Jargas yang direncanakan ini.
“Kami berharap kerja sama antara PGN dengan WIKA juga dapat memberikan benefit yang berkelanjutan bagi semua pihak, serta menjadi momentum penting bagi kami sebagai Sub-Holding gas bumi dalam memberikan layanan terbaik untuk negeri,” tutup Syahrial.