PGN dan EMI Menandatangani Kerja Sama dalam Rangka Sinergi BUMN
Dalam rangka sinergi BUMN, PT Perusahaan Gas Negara Tbk menandatangani nota kesepahaman dengan PT Energy Management Indonesia (Persero).
Penandatanganan ini dilakukan oleh Direktur Inrastruktur dan Teknologi PGN, Redy Ferryanto dan Direktur Utama EMI, Andreas Widodo di Ruang Multimedia, Gedung A Kantor Perusahaan Gas Negara, Jalan KH Zainul Arifin Nomor 20, Jakarta. Dalam kesempatan ini, disaksikan oleh Direktur Utama PGN, Gigih Prakoso dan Direktur Operasional dan Pengembangan Usaha EMI, Antonius Aris Sudjatmiko.
Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN, Redy Ferryanto mengatakan, kerja sama dengan EMI ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang PGN dalam memberikan dukungan terhadap keberlangsungan energi baru dan terbarukan. Melalui kerja sama ini, PGN dan EMI juga akan memperkuat kerja sama untuk membangun kemitraan dengan memanfaatkan kompetensi masing-masing, serta melaksanakan pengembangan bisnis yang potensial untuk semua pihak.
Ruang lingkup kerja sama sinergi BUMN dengan EMI ini, meliputi kegiatan-kegiatan konsultasi dan pendampingan untuk meningkatkan peran PGN sebagai pengelola gas bumi dalam bauran energi nasional.
Tidak hanya terbatas pada penyusunan Rencana dan Implementasi National Gas Control Center, National Gas Hub, National Gas Aggregator, tetapi juga termasuk di dalamnya pada manajemen neraca pasokan dan permintaan Gas Bumi, kapasitas infrastruktur dengan mempertimbangkan aspek availability, aksesabilitas, affordability, dan sustainability pemanfaatan Gas Bumi.
"Sebagai subholding gas, PGN terus mengambil inisiatif untuk memperluas pemanfaatan gas melalui pembangunan infrastruktur yang aman dan efisien di berbagai segmen pasar termasuk komersial. PGN berkomitmen mengembangkan insfrastruktur gas bumi untuk menjangkau wilayah-wilayah baru di berbagai daerah. Konsultasi dan asistensi dari pihak yang kompeten dapat menunjang perencanaan, implementasi, monitoring, hingga evaluasi, sehingga dapat memberikan masukan-masukan yang tepat sasaran untuk PGN,” ujar Gigih Prakoso, Jumat 08 November 19.
EMI bergerak di bidang pengelolaan dan pemanfaatan energi yang berwawasan lingkungan melalui optimalisasi energi yang efisien dan rasional. Diantarannya jasa konsultasi, jasa rancang bangun dan rekayasa, jasa konstruksi mengenai pengelolaan dan pemanfaatan energi, jasa manajemen proyek mengenai pengelolaan dan pemanfaatan energi, jasa inspeksi dan pengujian serta jasa-jasa lain yang berhubungan dengan penggunaan energi dan pengembangan energi.
Dalam menjalankan perannya, EMI bekerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan dalam menumbuhkembangkan kemampuan dan meningkatkan realisasi pelaksanaan proyek peningkatan efisiensi penggunaan energi, fasilitas industri dan komersial di Indonesia.
Oleh karena itu, PGN berkomitmen untuk menopang peran EMI melalui layanan energi yang efisien. Di sisi lain, kegiatan-kegiatan perencanaan dan pelaksanaan program-program yang akan dilaksanakan, diharapkan bisa mendukung PGN dalam teknologi pengelolaan dan pemanfaatan gas bumi.
“Dalam mengembangkan infrastruktur, PGN menyambut baik pihak-pihak yang bisa mendukung peran ini. Dengan kegiatan konsultasi dan pendampingan dari EMI, diharapkan langkah PGN ke depan dapat berjalan semakin lancar. EMI bisa memberikan rekomendasi-rekomendasi kepada PGN guna pembangunan infrastruktur, peningkatan efisensi dan optimalisasi energi,” tutup Gigih.
Direktur Utama PT EMI, Andreas Widodo, berharap kerja sama ini dapat menunjang EMI maupun PGN dalam mengoptimalkan pemanfaatan energi di Indonesia. Seperti diketahui, saat ini PGN sudah memiliki jaringan pipa sepanjang 10.000 KM untuk menyalurkan gas bumi pada berbagai sektor. Saat ini bahkan gas bumi masih menjadi salah satu sumber energi yang paling efisien di Indonesia.
“Kami berharap dapat optimal dalam memberikan pelayanan konsultasi bagi PGN. Mulai dari perencanaan, pelaksanaan program-program monitoring energi dan implementasi efisiensi energi (ESCO), hingga benchmarking-gap closing terhadap hasil-hasil audit energi dan asesmen,” jelas Andreas.