PGN Optimis Penuhi Target Pemasangan untuk Pelanggan Kecil
PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Persero berhasil merealisasi hampir 100persen dari target pemasangan jaringan gas (jargas) untuk pelanggan kecil di Kota Surabaya untuk tahun 2019 ini. Sales Area Head PGN Surabaya-Gresik, Misbachul Munir mengatakan, tahun 2019 ini untuk Kota Surabaya ditarget oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bisa memasang 23 jargas untuk pelanggan kecil dengan pemakaian antara 50-1000 meter kubik. Sedangkan untuk total secara nasional adalah 90 jaringan gas untuk pelanggan kecil.
"Untuk tahun ini kita ditarget memasang 23 jargas bagi pelanggan kecil. Sampai saat ini sudah ada 18 pelanggan kecil yang terpasang, sedangkan 2 sudah terpasang tapi belum teraliri, dan 3 lainnya masih menunggu kiriman material dari pusat," katanya kepada wartawan, Selasa 22 Oktober 2019.
Sebelumnya, sebut pria yang akrab disapa Munir, PGN telah memasang jargas pelanggan kecil di beberapa lokasi. Misalnya, di tempat usaha Melati Laundry di Tenggilis, lalu di tempat usaha pemotongan ayam dan banyak lagi.
Sedangkan untuk penyelesaian sisanya, Munir mengatakan jika diproyeksikan pada bulan November semua sudah tersambung dan teraliri gas.
Sebelumnya, di tahun 2018 PGN telah merealisasikan 3 target pemasangan jargas untuk pelanggan kecil.
Ia menjelaskan, jumlah pemasangan pelanggan kecil memang tidak banyak seperti dengan pelanggan rumah tangga. Sebab, kebanyakan pelanggan kecil adalah para pengusaha rumah makan, laundry, dan lainnya. Karenanya, ada perbedaan besaran aliran gas.
"Kalau pelanggan rumah tangga besarannya adalah 0-50 meter kubik. Sedangkan untuk pelanggan kecil itu 50-1000 meter kubik. Nah jumlah ini memang tidak banyak karena memang atas penugasan dari pusat, atau yang berminat bisa mendaftar ke kantor wilayah terlebih dahulu," jelasnya.
Munir menjelaskan, prosedur pemasangan dan pembiayaan akan tetap sama. Di mana, PGN tetap akan memberi subsidi pemasangan dari pipa utama hingga pipa meteran. Sedangkan sisanya dari meteran sampai ke tempat tujuan akan dibebankan kepada pengguna. Untuk biaya pemakaian tetap sama.
"Selama dalam golongan pelanggan yang sama, harganya tetap sama saja," pungkasnya.