Pewaris Tahta Arab Saudi Sampaikan Kalimat Bersahabat kepada Israel
Pangeran Mahkota Arab Saudi Mohammad bin Salman mengeluarkan kalimat yang bernada bersahabat dan memesankan perdamaian kepada Israel ketika menyebut negara Yahudi itu "memilik hak atas tanah mereka sendiri". Bukan itu saja, Pangeran Mohammad juga menyatakan hubungan resmi antara Saudi dan Israel mesti saling menguntungkan.
Pernyataan Pangeran Mohammad bin Salman itu disampakan dalam wawancara dengan majalah The Atlantic yang disiarkan Senin lalu dan melukiskan nada yang lebih bersahabat kepada Israel yang dianut oleh penguasa de facto negara kerajaan Arab yang sebenarnya menentang hak hidup Israel.
Sampai saat ini Saudi dan Israel tidak memiliki hubungan resmi. Para pemimpin Saudi punya tradisi mengkritik Israel atas perlakuan mereka kepada Palestina dan karena membatasi akses kepada kaum muslim untuk memasuki Yerusalem.
"Saya percaya semua orang, di mana pun, memiliki hak untuk hidup di negara damai mereka," kata Pangeran Mohammed kepada Jeffrey Goldberg dari Majalah The Atlantic. "Saya percaya rakyat Palestina dan rakyat Israel punya hak atas tanah mereka. Tetapi kita harus memiliki perjanjian damai demi memastikan stabilitas semua pihak dan memiliki hubungan yang normal."
Pembentukan hubungan resmi Saudi-Israel, kata dia, akan menguntungkan kedua negara, dan tetangga-tetangga mereka.
"Israel adalah perekonomian besar dibandingkan dengan ukuran mereka dan sebuah perekonomian yang terus berkembang, dan tentu saja ada banyak kepentingan yang kami bagi dengan Israel, dan jika ada perdamaian, akan ada banyak kepentingan di antara Israel dan negara-negara Dewan Kerja Sama Teluk seperti Mesir dan Yordania," kata dia.
Pangeran Mohammad juga mengesampingkan sentimen anti-Yahudi dalam masyarakat Saudi.
"Negara kami tidak punya masalah dengan Yahudi," kata Pangeran Mohammad sembari menyatakan bahwa Rasulullah Muhammad SWA pun menikahi seorang perempuan Yahudi dan saat ini sendiri banyak orang Yahudi yang bekerja di Saudi.
Ucapan Pangeran Mohammad itu merujuk kepada Shafiyah binti Huyay yang adalah salah seorangistri Rasulullah dari suku Bani Nadhir yang adalah salah satu suku Bani Israel yang bermukim di Madinah saat itu.
Pangeran Mohammad dekat sekali hubungannya dengan pemerintahan Presiden Donald Trump, khususnya dengan menantu yang sekaligus penasihat Trump, Jared Kushner, yang ditugasi Trump untuk mengatasi konflik Israel-Palestina. (ant)
Advertisement