Petugas PGN Tetap Turun Lapangan, Respon Laporan Pelanggan
Meski karyawan PT. PGN Surabaya mendapatkan instruksi Work From Home (WHF) gara-gara pandemi virus corona. Namun, bukan berarti layanan kepada konsumen harus berhenti. Apalagi menyangkut keamanan jargas di Kota Surabaya.
Seperti yang terjadi siang tadi, Command Center 112 milik Pemerintah Kota Surabaya menerima laporan warga di sekitar Jalan Pandegiling III/03, Surabaya. Warga melaporkan mencium bau gas dari dalam tanah. Warga pun mencoba memperbaiki secara mandiri dengan cara menggali tanah, kemudian mencari sumber bau gas yang mereka cium. Setelah menemukan sumbernya, kemudian warga mengikat sumber bau gas tersebut dengan dibebat karet bekas ban. Lalu disemen.
Meski mendapat laporan jika bau gas yang tercium oleh warga sudah ditangani secara mandiri oleh warga, PT. PGN tak tinggal diam. Mereka tetap turun ke lapangan untuk mencari sumber bau gas tersebut dan melakukan penanganan.
Namun sayangnya, karena merasa gangguan sudah bisa ditangani sendiri oleh warga, mereka enggan jika ada petugas PT. PGN akan kembali membongkar hasil perbaikan warga tersebut. Mendapat penolakan dari warga seperti itu, PT. PGN dengan sabar memberikan pengertian kepada warga lewat Ketua RT setempat.
"Saya sampaikan bahwa karet ban mempunyai umur dan kemudian hari akan rapuh sehingga tetap membahayakan bagi warga sekitar. Apalagi kalau saat itu ada yang sedang merokok atau membawa barang yang bisa memicu api," kata Hamalsyah, Strategic Stakeholder Management PT. PGN, Minggu, 22 Maret 2020.
Setelah mendapatkan penjelasan seperti itu. Akhirnya warga bisa mengerti. Apalagi sesuai dengan prosedur yang berlaku di PT. PGN, setiap perbaikan akan dikembalikan seperti semula. Akhirnya, petugas PT. PGN dengan leluasa bisa melakukan perbaikan.
"Setelah dicek, ternyata pipa polyethylene (PE) terkena benda tajam," kata Hamal.
Petugas PT. PGN pun kemudian melakukan pemeliharan sesuai dengan standar keamanan dan menggunakan peralatan yang diharuskan. Perbaikan pun akhirnya tuntas. Warga pun bisa beraktivitas di area tadinya tercium bau gas dengan aman. Tanpa rasa was-was.
"Alhamduillah perbaikan selesai setelah warga diberikan pemahaman," pungkas Hamal.
Advertisement