Petugas KPPS di Pasuruan dan Jember Paling Banyak Reaktif
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Timur (Jatim), Choirul Anam menyatakan bahwa dari 19 kabupaten dan kota yang melaksanakan Pilkada di Jatim, Kota Pasuruan dan Kabupaten Jember yang paling petugas Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) yang dinyatakan reaktif.
Choirul mengatakan bahwa dari puluhan ribu petugas KPPS di Kota Pasuruan dan Kabupaten Jember presentase petugas yang reaktif Covid-19 mencapai 9 hingga 10 persen.
"Kami melihat tadi masing-masing daerah berbeda ada yang 0,03 persen ada yang 0,5 persen ada yang 5 persen. Yang paling tinggi Kota Pasuruan 10 persen, Kabupaten Jember kisaran 9 persen (petugas KPPS yang reaktif)," ujarnya pada Selasa 8 Desember di Kecamatan Dau, Kabupaten Malang.
Namun, Choirul mengatakan hal itu tidak menjadi masalah karena proses pemungutan suara masih bisa berjalan. Sebab, setelah diakumulasi tiap TPS di Jatim tidak lebih dari satu orang petugas KPPS yang dinyatakan reaktif. Sehingga, proses pemungutan suara bisa dilaksanakan dengan lima orang petugas KPPS.
"Sampai malam ini tidak ada laporan yang satu TPS lebih dari dua orang yang reaktif. Jadi semuanya clear, semuanya bisa bertugas untuk besok. Bagi yang reaktif kami pastikan tidak ditugaskan untuk besok," katanya.
Choirul menuturkan bagi petugas KPPS yang reaktif akan dilakukan rapid test ulang lagi. Jika dinyatakan relatif kembali maka akan dilakukan uji swab untuk memastikan apakah mereka terpapar Covid-19.
"Kami melakukan treatment kepada kawan-kawan KPPS. Kami juga melakukan rapid test ulang kalaupun kalau masih reaktif juga. Maka kami lakukan uji swab," tuturnya.
Sementara itu, terang Choirul untuk pengiriman logistik berkaitan dengan proses pemilihan maupun alat pelindung diri (APD) pada 9 Desember 2020, besok. Semua kabupaten dan kota di Jatim sudah terdistribusikan ke daerah masing-masing.
Namun, Choirul menjelaskan kendala pengiriman logistik pemilu terjadi di Kabupaten Sumenep, Madura dan Kabupaten Gresik Bawean. Kendala pengiriman logistik pemilu terjadi akibat faktor cuaca.
"Yang terlambat tadi ada di Pulau Bawean dan Sumenep di Kepulauan Masalembo, akibat gelombang tinggi. Tapi yang di Bawean tadi siang sudah teratasi. Sedangkan untuk Sumenep untuk sarung tangan latexnya kami pinjam dari puskesmas setempat," tuturnya.
Namun, secara keseluruhan Choirul mengungkapkan dari total 48.607 TPS yang ada di Jatim semuanya sudah siap untuk melakukan proses pemungutan suara pada 9 Desember 2020, besok.
"Jadi besok semua TPS di Jatim sudah siap melaksanakan pemilihan Pilkada Serentak," ujarnya.
Advertisement