Pecat Pegawai, PMK Surabaya: Kita Harus Netral
Salah satu anggota Pemadam Kebakaran (PMK) Kota Surabaya, dikabarkan diberhentikan. Hal tersebut dikarenakan dirinya diketahui mendukung salah satu calon walikota Surabaya.
Ketika dikonfirmasi, Kepala PMK Kota Surabaya, Dedi Irianto mengaku tidak mengetahui kabar tersebut. Dirinya pun melimpahkannya ke Kabag Operasional Damkar, Bambang Vistiadi.
“Kalau saya yang jawab salah, soalnya saya nggak tahu. Tanya ke Pak Bambang saja,” kata Dedi, ketika dikonfirmasi media, Rabu, 25 November 2020.
Dedi beralasan bahwa anggota PMK Kota Surabaya berjumlah ratusan personel. Dia mengaku tak ingat sat per satu anak buahnya. Karena alasan tak ingat dan tak mengetahui kabar pemecatan tersebut, Dedi berkelit dengan meminta wartawan konfirmasi ke Bambang.
“Pegawai kontrak itu sepertinya. Soalnya yang tanda tangan Pak Bambang. Saya gak hafal satu per satu. Soalnya personel PMK Surabaya ada 800 pasukan,” jelasnya.
Sementara itu, saat dikonfirmasi, Kabag Operasional PMK Kota Surabaya, Bambang Vistiadi membenarkan kabar tersebut. Menurut dia, yang bersangkutan telah mengakuinya.
“Ada dokumentasi dia menggunakan atribut dan menghadiri ajakan mendukung calon walikota, yang jelas yang bersangkutan sudah mengakui apa yang sudah dilakukan,” kata Bambang.
Bambang mengungkapkan jika yang bersangkutan tah menyalahi aturan, dengan mendukung salah satu pasangan calon. Selain itu, lanjut dia, petugas PMK tidak mengenal Hari Minggu.
“Kita prinsipnya cuma satu, kita ini PMK harus netral. Kita mencegah jangan sampai timbul kelompok. PMK juga gak mengenal hari Minggu. Apalagi kalau ada pasukan cadangan,” tutupnya.