Petir Sambar Pesepakbola Bojonegoro, Ini Aturannya
Seorang pesepak bola sekolah sepak bola (SSB) Indonesia Muda Bojonegoro, Tegar Dwi Prasetyo, meninggal dunia akibat tersambar petir. Kejadiannya, saat membela timnya dalam pertandingan Piala Soeratin U-13 PSSI Bojonegoro di Stadion Letjen H Soedirman, Jumat 3 November 2023.
Menanggapi kejadian tersebut, Sekretaris PSSI Jawa Timur Joko Tetuko mengaku, bahwa kegiatan tersebut bukan merupakan agenda PSSI Jatim.
"Itu yang menggelar Askab PSSI Bojonegoro sebagai seleksi. Nanti Jatim hanya menerima wakil tim yang lolos di tingkat askab/askot. Tapi, kalau untuk penyelenggaraan kompetisi proposal mereka diserahkan ke kami untuk didaftarkan master klub dan master pemainnya. Kalau pelaksanaan askab," kata Joko kepada Ngopibareng.id.
Sampai saat ini, ia masih enggan berkomentar banyak sebab PSSI Jatim belum menerima laporan terkait kejadian tersebut. "Kalau ada kejadian kemudian askab bisa menyelesaikan sendiri ya tidak apa-apa (tidak lapor)," ujarnya.
Sesuai ketentuan yang ada dalam statuta, Joko menjelaskan, apabila ada terjadi hujan pertandingan dapat tetap dilaksanakan selama masih memungkinkan bola untuk menggelinding di lapangan.
Terkait adanya petir, jurnalis senior di Surabaya itu mengatakan masuk dalam katagori force majeure atau bencana yang tidak terduga. Dalam kondisi itu maka pertandingan dapat diberhentikan sementara.
"Dua-duanya (wasit dan match commisioner) boleh memberhentikan. Kalau wasit menyatakan tidak apa-apa dilanjut, tapi match commisioner menilai berbahaya boleh berhenti. Termasuk panpel boleh memberhentikan karena menyangkut keselamatan," jelasnya.
Berapa lama penundaan jika terjadi kejadian, Joko mengatakan, menyesuaikan kondisi di lapangan dengan batasan waktu yang sudah ditentukan dalam statuta. Di mana, ada batas waktu 2x15 menit, apabila lebih pertandingan dapat diberhentikan.