Petinju ‘The Killers’ Itu Tutup Usia
Mantan petinju berjuluk The Killer’s, Bugiarso, 49 tahun meninggal dunia di rumahnya, Jalan MT Haryono, Kelurahan Jati, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo, Rabu, 13 Januari 2021 pagi. Legenda tinju yang pernah juara Pan Asian Boxing Association (PABA) meninggal dunia akibat asam lambung tinggi.
Istri almarhum, Lenny Vera Veronica mengatakan, suaminya sudah sejak 31 Desember 20202 lalu mengeluhkan asam lambung tinggi. "Sebelumnya, Februari-Maret 2020, suami saya sempat stroke ringan," katanya.
Bernama asli Bambang Mugiarso, pria kelahiran Lumajang 14 April 1972 silam itu memulai debut tinjunya di pesta giling Pabrik Gula (PG) Jatiroto, Lumajang. Pada tahun 1980-an ia selalu menjuarai tinju amatir dengan hadiah 25 kilogram gula setiap pesta giling.
Sempat mencoba beralih ke profesional dan pindah ke Jakarta, tetapi kariernya tidak berkembang. Bugiarso kemudian bergabung ke Akas Boxing Camp (Akas BC) Kota Probolinggo. Dengan gemblengan pelatih M. Yunus dan manager Akas BC, Roy Harvanto, Bugiarso menapi prestasi dengan juara nasional kelas bulu yunior pada 1994.
Setahun kemudian, November 1995, Bugiarso membuat ring tinju Indonesia menjadi perhatian dunia. Pemicunya, ia menang Knock Out (KO) ronde 12 atas Akbar Maulana, petinju Mirah Silver, Bali. Tidak sampai satu jam setelah KO, Akbar Maulana asal Kediri itu meninggal dunia.
Debut Bugiarso semakin moncer, setelah ia merebut juara PABA dengan meng-KO petinju asal Rusia, Alexander Park, Mei 1996. Setelah itu sejumlah petinju dari berbagai negara seperti, Thailand, Australia, hingga Meksiko ia tumbangkan.
Bugiarso pun mendapat julukan The Killer’s dengan rekor 42 tanding hanya sekali kalah. Karena sembilan kali mempertahan gelarnya, Bugiarso sempat mendapat cendera mata dari Presiden World Boxing Association (WBA), Mendosa dari Venezuela.
Akhirnya pada 2002, Bugiarso kalah KO di tangan Yudamring Sith, petinju asal Thailand. Setelah itu Bugiarso pun “gantung sarung tinju”-nya.
Demi menyambung hidup, ayah tiga anak itu kemudian berusaha bekerja di luar ring. Ia sempat menjadi petani hingga juru parkir (jukir). Ia kemudian menjadi pegawai honorer daerah di lingkungan Dinas Pemuda Olahraga Pariwisata dan Budaya (Diporaparbud) Kabupaten Probolinggo.
Sambil bekerja di lingkungan Pemkab Probolinggo, Bugiarso pun menjadi pelatih tinju amatir di Kabupaten Probolinggo. Termasuk melatih sejumlah pemuda di SMA Leces untuk menekuni olahraga adu jotos.