Peternak Tuban Teriak, Minta Pemerintah Segera Vaksinasi Massal
Penularan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan sapi di Kabupaten Tuban kian mengganas. Kondisi itu membuat peternak sapi yang ada di Kabupaten Tuban merasa khawatir.
Peternak khawatir lantaran kondisi kesehatan ternaknya banyak yang semakin menurun akibat terinfeksi PMK. Disusul lagi belum adanya perhatian yang lebih dari pemerintah dalam menangani PMK.
Dengan kondisi tersebut, peternak sapi Kabupaten Tuban berharap, pemerintah segera menyalurkan bantuan berupa obat-obatan untuk sapi yang terjangkit PMK serta agar secepatnya melakukan vaksinasi massal.
"Saya berharap, pemerintah lekas menyalurkan obat-obatan, diikuti dengan pelaksanaan vaksinasi massal di seluruh peternak," terang pemilik ternak Muda Kreasi Ternak, Muhdi Ansori.
Peternak asal Kecamatan Montong itu juga berharap, adanya solusi bersama yang meringankan peternak agar tidak mengalami kerugian yang lebih jauh. Sebab, banyak peternak yang meminjam modal untuk usaha dari bank.
"Kami dari peternak mengharap adanya kelonggaran pembayaran atau entah itu apa yang menjadi solusi bersama, supaya peternak tidak dirugikan terlalu jauh," imbuh Ansori.
Di tempat terpisah, Kapolres Tuban, AKBP Darman mengatakan, berdasarkan hasil sosialisasi dengan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, pelaksanaan dropping vaksin untuk hewan ternak sapi akan dilakukan di bulan Agustus 2022 nanti.
"Totalnya 3 juta se-Indonesia, belum tahu nanti Tuban dapat berapa," kata Kapolres, Selasa 14 Juni 2022.
Berdasarkan data terbaru dari Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Peternakan (DKPPP) Kabupaten Tuban, Per Selasa 14 Juni 2022 tercatat, total kasus kumulatif hewan ternak sapi yang terjangkit virus PMK sebanyak 3.056 ekor.
Kasus tersebut menyebar di 19 kecamatan dari 20 kecamatan yang ada di Kabupaten Tuban, dengan rincian kondisi hewan sakit sebanyak 2.674 ekor, mati 9 ekor, dan angka kesembuhan jumlahnya 373 ekor sapi.
Advertisement