Peternak di Kota Madiun Ikut Pembuatan Pupuk dari Residu Ternak
Sebanyak 180 petenak di Kota Madiun mengikutip pelatihan dan pembuatan pupuk dari residu kambing dan sapi. Pelatihan yang dilaksanakan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Madiun ini, untuk antisipasi limbah ternak yang kerap menimbulkan bau bagi masyarakat.
Dari 180 peternak yang ikut pelatihan dibagi dalam tiga kloter. Materinya lebih ke pemanfaatan residu ternah kambing dan sapi yang selama ini dipelihara para peternak.
Menurut petugas Balai Besar Pelatihan Peternakan Batu, Catur Puryanto, untuk membuat pupuk caranya sederhana. “Tidak mudah untuk membuat pupuk dari residu ternak. Karena modal utamanya ya limbah itu sendiri,” ungkapnya dikutip di laman madiuntoday pada Sabtu 18 Mei 2024.
Lanjut Catur Puryanto, yang diperlukan di pelatihan ini, yakni kotoran ternak entah sapi atau kambing sebanyak 70 persen, arang sekam 10 persen, kapur pertanian 2-3 persen ditambahkan serbuk gergaji sebanyak 10 persen dan aktivator bakteri pengurai. “Selain bisa digunakan sebagai pupuk, kotoran ternak juga bisa dimanfaatkan sebagai gas alami,” akunya.
Catur berharap pelatihan ini bisa membantu petani dalam mengurai permasalahan limbah ternak dan menambah nilai pada limbah residu sapi dan kambing ini.
Sementara itu data dari Badan Pusat Statistik Jawa Timur menyebutkan, populasi sapi perah dan sapi potong tahun tahun 2021 di Kota Madiun sebanyak 209 ekor dan tahun 2022 turun menjadi 205 ekor.