Petani Tembakau Bojonegoro Bakal Digerojog Pupuk Non Subsidi
Petani tembakau di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, bakal digerojok pupuk non subsidi pada 2023 mendatang. Menyusul, pupuk subsidi bagi petani tembakau telah dihapus. Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) saat ini tengah melakukan persiapan.
Dengan adanya penghapusan pada pupuk subsidi untuk tanaman tembakau, maka tahun 2023 Pemkab Bojonegoro akan membantu dengan pupuk non subsidi. Satu Hektare lahan mendapat 200 kg pupuk non subsidi.
"Luasan yang akan diakomodir tahun 2023 adalah seluas 2.700 Ha. Hanya untuk petani tembakau," ujar Kepala DKPP Bojonegoro, Helmi Elisabeth.
Sementara untuk tanaman pangan diakomodir di Program Petani Mandiri (PPM), Helmi Elisabeth menambahkan, penerima bantuan pupuk non subsidi merupakan semua petani yang terdata menanam tembakau pada pola rencana tanam di tahun 2023.
Karena hibah tidak bisa diberikan perorangan, kata dia, maka petani penerima harus terdaftar dalam kelompok tani. Anggaran untuk bantuan pupuk non subsidi sebesar Rp 10.800.000.000. Helmi Elisabeth berharap, beban petani tembakau di Bojonegoro bisa ringan, pasca terbitnya kebijakan pemerintah pusat.
Sesuai Permentan No 10 Tahun 2022 menyebutkan adanya pengurangan jenis pupuk. Hanya dua jenis yakni urea dan NPK.
Helmi Elisabeth menyebutkan, jika pengurangan jenis pupuk tersebut mempengaruhi jumlah pupuk pada komoditas tanaman seperti tanaman pangan padi, jagung dan kedelai. Sedangkan untuk hortikultura berupa bawang merah, bawang putih dan cabai. Sementara perkebunan pada tanaman tebu rakyat, kopi, dan kakao.
"Khusus pada tanaman tembakau, pupuk subsidinya dihapus," jelasnya.