Bukan karena Langka, Tapi Petani Sulit Dapat Solar
Memasuki musim tanam petani di Lamongan mengeluhkan sulit mendapatkan solar untuk bahan bakar traktor pembajak sawah. Setiap membeli solar di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) selalu ditolak karena mereka menggunakan jirigen plastik bukan drum berbahan besi atau aluminum.
"Beberapa kali beli solar di SPBU selalu ditolak karena tidak mengunakan drum besi. Padahal saat ini petani sangat membutuhkan solar untuk menbajak sawah, " kata Fuadi, petani asal Desa Sambangan.
Aturan yang diterapkan SPBU itu dianggap sangat memberatkan petani.Sebab mereka dituntut untuk menggunakan drum besi saat membeli solar. Padahal harga drum besi di pasaran kapasitas 50 liter masih di kisaran Rp100 ribu.
"Belinya sehari paling 10 liter, masa harus menggunakan drum besi," cetus Handri petani asal Kesambi, Kecamatan Pucuk.
Mereka membeli solar untuk keperluan membajak sawah bukan untuk di jual lagi seperti pengusaha POM mini.
Karena sulit mendapat solar di SPBU para petani akhirinya membeli solar di penjual Bahan Bakar Minyak (BBM) eceran dengan selisih harga Rp 1000 perliter. Jika dalam sehari dibutuhkan 10 liter solar maka petani harus mengeluarkan biaya ekstra Rp10 ribu setiap membeli di penjual solar eceran.Selisih harga tersebut dianggap cukup memberatkan bagi petani.
"Kalau dipersulit terus bisa-bisa petani Lamongan demo ke SPBU," ujar Handi bersungut-sungut.
Pihak SPBU sendiri memang tidak berani melayani pembelian solar dan BBM lainnya menggunakan wadah jirigen plastik namun harus menggunakan drum besi atau aluminium.
"Kalau SPBU melanggar aturan tersebut jika ketahuan akan mendapatkan sangsi dari Pertamina," ungkap operator SPBU Babat Sugeng. Sangsi dari Pertamina, menurutnya, bisa penghentian pasokan BBM.
Selama ini pihaknya selalu memberikan pengarahan secara halus ke petani agar mereka membeli solar dengan menggunakan drum besi atau aluminum. "Sebenarnya saya juga merasakan kasihan dengan petani, tapi aturan dari Pertamina memang begitu," tuturnya lagi.
Larangan menggunakan jirigen plastik saat mengisi BBM dikarenakan plastik bisa menimbulkan aliran listrik statis saat pengisian BBM yang bisa menyebabkan kebakaran.
Selama memasuki musim tanam secara umum penjualan solar di SPBU mengalami kenaikan antara 10-15 persen sejak akhir Oktober lalu.
"Penjualan solar ada peningkatan sekira 10 persen" terang pengawas SPBU Plaosan Kenthus.(tok)