Petani Probolinggo Tanam Labu Madu, Untungnya Bisa Diadu
Sebagian petani di Kota Probolinggo mulai tertarik untuk membudidayakan tanaman labu madu (Curcubita moschata). Salah satunya, Hasan Prasojo, 40 tahun, petani di Kelurahan Kebonsari Kulon, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo yang bertanam labu madu sejak sekitar dua bulan silam.
Karena daging buah berwarna kuning seperti mentega, di luar negeri buah labu madu disebut dengan butternut squash atau butternut pumpkin. Labu madu berbentuk unik seperti lampu bohlam atau kacang tanah, dengan cita rasa manis dengan tekstur yang lembut.
Buah labu madu ini mengandung serat yang tinggi, anti oksidan, beta karotin, vitamin A dan B kompleks. Sehingga sangat baik jika digunakan sebagai Makanan Pendamping ASI (MP ASI) untuk bayi.
Pangsa pasar labu madu ini terdapat di pasar-pasar eksklusif seperti swalayan dengan harga yang cukup tinggi. Tingginya harga bukan disebabkan oleh kesulitan dalam budidaya, namun lebih kepada jumlah produk yang masih terbatas di pasaran.
Tertarik dengan segala kelebihan dan keistimewaan labu madu, Hasan dan kelompok taninya mencoba menanamnya di sebuah lahan di Jalan Priksan, Kota Probolinggo. “Saya tanam sekitar dua bulan lalu, sekarang sudah mulai berbuah. Sebulan lagi bisa dipanen semuanya,” ujarnya, Sabtu, 13 November 2021.
Di lahan seluas 2.500 meter persegi itu Hasan membenamkan 2.000 bibit labu madu. Berbekal pengalaman menanam beragam buah-buahan merambat seperti, semangka dan melon, labu madu yang ia tanam tumbuh subur.
Tanaman yang merambat pada para-para atau penyangga (Jawa: lanjaran) itu sudah terlihat berbuah ranum dan menggelantung di sela-sela daun-daunnya. Satu dua tanaman sudah bisa dipetik, tetapi sebagian besar buah baru bisa dipanen serentak pada umur tiga bulan sejak ditanam.
Hasan mengaku, bermodalkan Rp12 juta untuk pembelian bibit, pupuk, perawatan, hingga ongkos buruh tani. “Biaya produksi Rp12 juta itu untuk tiga bulan atau sekali panen labu madu,” ujar alumnus sebuah pesantren di Kabupaten Probolinggo itu.
Sebatang tanaman dapat menghasilkan tiga hingga lima buah labu madu. Berat setiap buah rata-rata 800 gram hingga 1,3 kilogram (Kg). Jika ditotal sebatang tanaman dapat menghasilkan 3 Kg.
“Sehingga dengan menanam 2.500 tanaman, insya-Allah kami bisa memanen 6 -7 ton labu madu,” ujar Hasan. Dengan harga labu madu Rp10.000 per Kg maka akan pendapatan yang diraup bisa mencapai Rp60 juta.
Hasan mengakui, tanaman labu madu juga rawan terserang hama dan penyakit. Hama kupu-kupu kecil berwarna putih biasa menghinggapi tanaman labu madu. Demikian juga virus Gemini yang mengakibatkan daun labu madu keriting juga bisa muncul.