Petani Probolinggo Keluhkan Plasi dan Turunnya Harga Bawang Merah
Petani bawang merah di Probolinggo akhir-akhir ini mengeluhkan dua hal sekaligus. Mereka mengeluhkan besarnya persentase potongan timbangan (plasi) dan rendahnya harga bawang merah.
Soal plasi sebenarnya masalah klasik yang sering mencuat sejak lama. "Masalah plasi kembali dikeluhkan sejumlah warga saya yang menjadi petani bawang merah," kata Kepala Desa (Kades) Sumberagung, Elmidi.
Yang membuat para petani pusing, kata kades, plasi naik ketika harga bawang merah turun. Ibarat peribahasa, petani bawang itu sudah jatuh tertimpa tangga.
Elmidi mencontohkan, dalam satu kuintal bawang merah yang dijual di Pasar Bawang Merah Dringu, dipotong timbangan (plasi) 16 persen. Artinya, dalam satu kuintal bawang merah plasinya setara 16 kilogram (kg) bawang merah.
Hal senada diungkapkan Sholihin, 40 tahun, petani bawang merah. "Biasanya, pedagang berdalih, bawang merah petani kurang bagus sehingga plasinya besar," katanya.
Keberadaan plasi tidak pernah diingkari oleh petani maupun pedagang barang merah di Probolinggo. Yang sering dipertanyakan, besarnya plasi.
Petani tentu ingin plasi dipatok sekecil-kecilnya. Sementara pedagang menginginkan plasi sebesar-besarnya.
Plasi atau potongan timbangan didasarkan pada "kemurnian" bawang merah yang ditimbang. Sebab semua pihak menyadari, dalam satu kuintal bawang merah yang ditimbang (dijual) ada sebagian kecil berupa "kotoran".
Kotoran itu bisa berupa daun bawang kering yang ujungnya diikat dengan tali. Dan tentu saja tali pengikat juga termasuk kotoran.
Karena bawang termasuk umbi lapis, kulit umbi bawang terluar pun bisa mengelupas dan mengering. "Bahkan, rumput kering yang terselip dalam ikatan bareng merah termasuk kotoran," kata Bukhori, petani bawang merah asal Desa Dringu.
Harga Bawang Merah Rp9.000 per Kilogram
Harga bawang merah di Pasar Bawang di Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo turun hingga mencapai Rp9.000 per kilogram (kg). Menurut pedagang, turunnya harga bawang merah ini karena hampir seluruh wilayah penghasil bawang merah panen raya.
Dari pantauan, turunnya harga bawang merah ini terjadi pada semua ukuran bawang merah. Untuk ukuran besar super saat ini mencapai Rp19.000 hingga Rp20.000 per kg.
Bawang merah ukuran besar mencapai Rp16.000 hingga Rp17.000 per kg.
Selanjutnya, bawang merah ukuran sedang mencapai Rp11.000 hingga Rp14.000 per kg, dan ukuran kecil mencapai Rp9.000 per kg.
Turunnya harga bawang merah ini sudah dirasakan pedagang sejak sebulan yang lalu, di mana turunnya secara bertahap.
"Jadi, turunnya harga bawang merah ini karena wilayah penghasil bawang merah seperti, Brebes, Bima, dan Probolinggo sendiri masuk musim panen raya. Sehingga stok bawang merah melimpah, namun, untuk kualitas tetap bawang merah Probolinggo yang paling bagus," ujar pedagang bawang merah, Surati.
Turunnya harga bawang merah yang mencapai Rp9.000 per kg menjadikan harga bawang merah terendah pada tahun ini.
Senada pedagang bawang merah lainnya, Sugiono mengaku, menjual bawang merah sekitar Rp11.000 hingga Rp13.000 per kg.
Advertisement