Petani Lamongan Tewas Disambar Petir, Dada Alami Luka Bakar
Nasib malang menimpa petani S, warga Lamongan, Jawa Timur. Pria berusia 49 tahun itu tewas akibat tersambar petir ketika sedang bekerja di sawah.
Korban tewas dengan kondisi cukup mengenaskan. Bagian dada mengalami luka seperti bekas terbakar dan telinga sebelah kiri mengeluarkan darah.
Peristiwa maut ini menimbulkan duka mendalam bagi keluarganya menjelang Lebaran. Namun, sepedih apapun duka yang dirasakan, istri dan keluarga korban harus mengikhlaskan kepergian korban. Mereka ikhlas menerima dan menyadari bahwa korban meninggal dunia secara wajar karena tersabar petir.
"Pernyataan itu disampaikan secara tertulis dan ditandatangani di atas materai, setelah menolak untuk dilakukan otopsi jenazah," jelas Kapolsek Modo, Iptu Anang Purwo Widodo, dalam keterangannya, Rabu 3 April 2024.
Kapolsek Anang menjelaskan, kejadiannya Selasa 2 April 2024 sekitar pukul 14.15 WIB. Saat itu korban berangkat ke sawah yang lokasinya di sebelah timur desa tempat tinggalnya. Sampai di sawah korban langsung bekerja memperbaiki galengan atau pematang sawah.
Seperempat jam kemudian turun hujan disertai petir, tetapi korban tidak beranjak dari sawah. Ia tetap melanjutkan pekerjaannya. Sekitar lima menit dari kejadian petir terakhir, saksi mata Riyadi, 42 tahun, warga sedesa korban yang juga berada di sawah, jarak kurang lebih 100 meter dari korban, tidak lagi melihat korban dalam posisi berdiri.
"Tapi saya lihat terus lokasi tempat Kang Surono berada, ternyata dia terlihat terlentang," terang Kapolsek Anang, menirukan kesaksian Riyadi yang disampaikan kepada polisi.
Melihat korban tergeletak, Riyadi menuju ke arah korban dan mendapatinya sudah tidak sadarkan diri. Selanjutnya, Riyadi memberitahu dan meminta tolong kepada Sukiman, 62 tahun, dan beberapa warga lainya. Saat itu juga korban dievakuasi dan dibawa pulang ke rumah duka.
Kejadian ini oleh warga diinformasikan kepada kepala desa setempat dan dilanjutkan dengan melapor ke Polsek Modo. Tidak lama anggota Polsek didampingi anggota Koramil dan bidan desa datang ke rumah duka. Polisi meminta keterangan sejumlah saksi. Sedang tenaga medis melakukan pemeriksaan fisik korban.
Hasilnya, pada tubuh korban tidak ditemukan bekas tanda-tanda penganiayaan, kecuali luka karena disambar petir. Korban dimakamkan sore hari itu juga.
Advertisement