Petani Kendeng Menangis Setelah Bertemu Presiden
Jakarta: Salah seorang petani Kendeng, Gunarti telah menyampaikan keluhannya kepada Presiden Joko Widodo ketika dia bersama puluhan warga lain yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) diterima oleh Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Rabu (22/3) siang.
Di sela-sela acara itu, Jokowi menyempatkan bicara berdua dengan Gunarti yang sudah seminggu terakhir ini melakukan aksi mengecor kaki di seberang Istana.
Kepada Presiden, Gunarti mengeluhkan sikap Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang menerbitkan izin operasi baru bagi PT Semen Indonesia untuk melakukan kegiatan penambangan di wilayah Pegunungan Kendeng.
Ia menganggap izin itu bertolak belakang dengan janji yang disampaikan Jokowi kepada petani Kendeng, Agustus 2016 lalu.
"Tanggal 2 Agustus itu pernah ketemu beliau, dan beliau menjanjikan wilayah Kendeng untuk dikaji lagi. Dilakukan Kajian lingkungan hidup Strategis dan itu satu tahun. Dan selama satu tahun jangan ada kegiatan apapun di Pegunungan Kendeng. Izin pabrik juga harus dihentikan. Dan itu tidak dihiraukan sama Gubernur Ganjar Pranowo," kata Gunarti.
Gunarti juga menilai izin yang diterbitkan Ganjar bertentangan dengan putusan Mahkamah Agung tanggal 5 Oktober.
Sebab, MA sudah meminta agar izin operasional pabrik PT Semen Indonesia di wilayah Kendeng dibatalkan. Namun, Jokowi tidak mau mencampuri izin yang diterbitkan Ganjar itu.
"Pak Jokowi bilang, 'ya itu kalau mengenai izin harus tanyanya sama Gubernur. Selama ini sudah komunikasi sama Gubernur atau belum? Bukan hanya komunikasi, kami itu sampai melakukan apapun, jangan sampai Pak Ganjar itu mengeluarkan izin dulu. Tapi, gubernurnya sudah ngotot," ucap Gunarti.
Gunarti mengaku sangat sedih dengan jawaban Jokowi. Ia bahkan sempat menangis. Ia mengaku sudah mendengar pernyataan Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki bahwa Jokowi tidak akan mencabut izin yang diterbitkan Ganjar.
Namun, baru sekarang ia mendapat jawaban langsung dari Jokowi. "Kalau sekarang saya mendengar langsung dari Pak Jokowinya dan sedih," kata dia. (frd)
Advertisement