Dinas Pertanian Banyuwangi Minta Petani Menabung Air Hujan
Dinas Pertanian Banyuwangi meminta petani untuk memanfaatkan air hujan dengan cara menampung dan menabung. Air hujan yang ditabung akan bermanfaat untuk mengairi tanaman pada saat musim kemarau. Khususnya di wilayah yang kesulitan air pada musim kemarau.
Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Banyuwangi Arif Setiawan menyatakan, perubahan cuaca yang terjadi secara global membuat musim menjadi tidak menentu. Oleh karena itu, dia mengajak para petani untuk mengatur dan menyesuaikan penggunaan air.
“Ada daerah tertentu yang digilir airnya karena memang airnya terbatas,” jelasnya, Rabu, 21 April 2021.
Dia menambahkan, saat ini yang perlu dilakukan petani adalah bagaimana menampung air hujan. Sehingga air hujan yang berlimpah bisa bermanfaat bagi petani pada musim kemarau. Karena saat ini air hujan lebih banyak dibiarkan dan bahkan membawa dampak kurang baik bagi petani ataupun masyarakat pada umumnya.
“Coba ditampung air hujan, ditampung, ditabung. Nanti kita akan sosialisasikan kepada rakyat bagaimana menabung air hujan. Ini program kita,” katanya.
Dinas Pertanian, menurut Arif sudah memiliki konsep untuk program menabung dan menampung air hujan ini. Namun, menurutnya secara sederhana setiap orang bisa menampung air hujan dengan peralatan yang ada di sekitarnya.
“Kita bisa menabung dengan tempat atau wadah apapun seperti jeriken, tabung, tong. Bahkan plastik bekas kerupuk yang tidak dipakai itu bisa digunakan bahan untuk menampung air hujan,” ujarnya.
Air hujan yang ditampung, menurutnya, bisa dimanfaatkan saat air sedang tidak ada seperti saat musim kemarau. Di beberapa wilayah Banyuwangi, menurutnya air sangat sulit didapatkan pada musim kemarau.
“Air hujan yang ditabung bisa digunakan untuk pertanian dengan menggunakan sistem tetes atau drip irrigation pada saat mereka tanam,” terangnya.