Petani di Pegunungan Blitar Membaca Cuaca Lewat Pohon Kastuba
Mbah Suwari setelah berhenti menjadi perangkat Desa Kali Tengah, Kecamatan Panggung Rejo, Kabupaten Blitar, mengabdikan diri untuk meneliti segala macam tanaman langka untuk pelestarian. Salah satu tanamannya, Pohon Kastuba, bahkan bisa digunakan untuk melihat tanda tanda alam, kapan terjadinya musim kemarau atau musim penghujan.
Kepada Ngopibareng.id, Mbah Suwari 66 tahun, menunjukan tanaman Kastuba yang pupusnya berwarna merah di lahan kebunnya seluas satu hektar di Dusun Kedungbiru, Desa Kalitengah, Kecamatan Panggungrejo, Kabupaten Blitar.
Pupus Kuning dan Merah Pohon Kastuba
Menurut Suwari, apabila pohon Kastuba sudah muncul pupus warna merah, menunjukkan mulai terjadinya kemarau atau musim hujan akan semakin menghilang. Pohon kastuba atau disebut pohon ratunan menurut Suwari, ada dua macam ada yang pupusnya berwarna merah ada yang berwarna kuning.
Suwari yang rumahnya di lereng pegunungan Blitar Selatan ini harus tahu kapan akan terjadi musim hujan dan kapan akan kemarau panjang.
Melihat tanda- tanda alam dengan munculnya pupus daun kastuba, Suwari mempersiapkan lumbung cadangan dengan memanfaatkan lahan yang kosong dengan menanami tanaman polo pendem, seperti gadung, gembili, gembolo, dan gendulak.
Banyak Tanaman Langka di Kebun Suwari
Selain tanaman yang dibutuhkan untuk menyimpan air seperti pohon beringin, Suwari juga menanam buah buahan seperti Alpokat dan nangka Cimpedak.
Pengamatan Ngopibareng.id terlihat tanaman cabe yang mulai layu, tetapi tetap berbuah. Karena lahan kebun Suwari yang berada di lereng pegunungan Dusun Kedungbiru, Desa Kalitengah, ia harus pandai menyiasati agar pupuk yang diberikan ke tanamannya bisa terserap di musim kemarau.
Cara Suwari mengatasinya dengan membuat pupuk buatan dengan proses fermentasi dari bahan buah-buahan dan dedaunan. “Bahan fermentasi yang dibuat berasal dari daun lidah buaya, buah Nanas, buah pisang, buah pepaya, air kelapa, air leri alam yang diproses selama satu bulan” katanya menjelaskan. Ketika menanam kebutuhan untuk makan, pengairannya mengandalkan tadah hujan.
Suwari menunjukkan jenis jenis tanaman buah di lahan seluas satu hektar satu persatu. Ada banyak tanaman langka di kebun mantan Kepala Dusun Kedungbiru Desa Kalitengah, Kecamatan Panggung rejo ini.
Mbah Suwari tertarik menanam tanaman langka sejak tahun 1979.
Selain tanaman langka mbah Suwari, juga mengembangkan tanaman obat obatan dan empon empon, seperti kapulogo. Suwari berharap, apabila melihat tanda tanda alam akan terjadi kekeringan. Suwari berharap kejadian kelangkaan pangan tahun 1963 tidak terjadi.
Advertisement