Petani di Blitar Habisi Nyawa Selingkuhan Istrinya dengan Linggis
Seorang petani inisial AS,46, tahun, menghabisi WGA,56, tahun dengan linggis di dekat parit irigasi Bulog, Dusun/Desa Boro Kecamatan Selorejo, Kabupaten Blitar, Rabu 25 Oktober 2025. Kasus pembunuhan ini kental dengan bermotif asmara, dimana istri tersangka diduga menjadi selingkuhan korban.
Tersangka pelaku, yang tinggal di Desa Boro Kecamatan Selorejo Kabupaten Blitar, kini ditahan di Polres Blitar. Polisi juga menyita barang bukti berupa satu batang linggis dan pakaian yang dikenakan korban. Sedangkan korban berasal dari Kecamatan Donomulyo Kabupaten Malang.
Menurut Kasatreskrim Polres Blitar, AKP Febi Pahlevi Rizal, kasus pembunuhan tersebut diduga bermotif asmara. Motifnya terungkap setelah ada laporan dari saudara korban berinisial NHN yang memberikan keterangan ke Polsek Selorejo. Ketika itu NHN didatangi istri korban, tentang keberadaan suaminya.
Ketika itu, istri korban mencari suaminya di rumah tetapi tidak ketemu. Selanjutnya, istri korban dan keluarga didampingi Babin Kantibmas Desa Boro bernama Andrean mendatangi Polsek Kecamatan Selorejo.
“Polsek Selorejo sebelumnya juga telah mendapat informasi diketemukan becak motor (bentor) diduga milik korban di Parit irigasi,” tegas AKP Febi Pahlevi dalam jumpa pers di Polres Blitar pada Jumat 27 Oktober 2023.
Di sekitar bentor, ditemukan sesosok mayat berlumuran darah di parit irigasi yang ternyata adalah WGA. Dari temuan tersebut, keluarga korban membuat laporan ke Polres Blitar.
Dari laporan itu, anggota Satreskrim Polres Blitar menuju ke tempat kejadian perkara (TKP). Setelah mendapat informasi, polisi melakukan pengejaran ke tersangka pelaku AS. Selang sehari, tersangka pelaku diketemukan di ladang garapan pada Rabu siang, 26 Oktober 2023.
Setelah ditangkap, awalnya tersangka mengelak melakukan penganiayaan. Namun tersangka akhirnya mengakui perbuatannya. "Alat bukti berupa linggis yang dipukulkan di bagian kepala korban," jelas Kasat Reskrim. Akibat luka di kepala mengakibatkan korban meninggal dunia.
Advertisement