Petani Deli Serdang Ngeluruk Istana
Hampir 200 petani Deli Serdang, Sumatera Utara, yang berjalan kaki dari wilayah Kuningan Setiabudi menuju Istana Negara, Selasa. Mereka berjalan tertib menuju istana dengan dikawal polisi.
Kapolsek Mampang Prapatan Kompol Sujarwo mengatakan, pengawalan dilakukan secara estafet melibatkan Satlantas Polres Metro Jakarta Selatan, Polsek Mampang dan Polsek Menteng.
"Kami mengawal sampai massa memasuki kawasan Menteng, mengatur pergerakan massa tidak mengganggu lalu lintas serta mengimbau protokol kesehatan," kata Sujarwo.
Menurut Sujarwo, unjuk rasa oleh petani Deli Serdang telah berlangsung selama dua hari, dimulai Senin kemarin.
Massa akan berunjuk rasa di Istana Negara, tetapi mereka tinggal dan menetap di Kantor Biro Kemenaker RI Jalan Gatot Subroto Nomor 44, Jakarta Selatan.
Sudah tiga minggu massa berada di Kantor Biro Kemenaker RI sebagai tempat tinggal. Di lokasi tersebut juga terdapat dapur umum. Total ada 170 orang yang dikomandoi oleh Solaiman Wardana.
Sujarwo belum mendapatkan konfirmasi kapan massa akan menyudahi aksinya. Namun pada aksi Senin kemarin, massa telah difasilitasi dan bertemu dengan tiga staf khusus presiden. Setelah berunjuk rasa, massa kembali dari Istana ke penginapannya pada pukul 19.00 WIB.
Belum diketahui pasti kapan massa menyudahi aksinya. Namun jajaran Polsek Mampang siap mengawal massa apabila kembali ke tempat penampungannya di Kantor Biro Kemenaker.
Adapun aspirasi yang disampaikan oleh petani tersebut adalah penyerobotan lahan petani di wilayah Deli Serdang Oleh PTPN II.
Mereka mewakili warga dari dua desa di Deli Serdang, yaitu Desa Simalingkar, Kecamatan Pancur Batu, dan Desa Sai Mancirim, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.
Menurut mereka, kedatangan mereka ke Jakarta ini dilakukan sebagai bentuk protes setelah sejumlah rumah dan ladang di dua desa itu digusur PTPN II, termasuk lahan yang bersertifikat.
Dalam aksinya massa menggunakan pakaian berwarna merah serta topi caping khas petani.
Massa juga membawa atribut unjuk rasa berupa spanduk bertuliskan empat tuntutan, bendera Merah Putih serta poster-poster yang digantungkan di leher. (ant)