Petani dan Pertamina Pelatihan Pertanian Ramah Lingkungan
Puluhan anggota Kelompok Tani Hutan (KTH) di sekitar area Lapangan Gas Jambaran-Tiung Biru (JTB) mengikuti sekolah lapangan atau kursus tani. Pelatihan difasilitasi oleh PT Pertamina EP Cepu (PEPC) Zona 12 dengan menggandeng Lembaga Swadaya Masyarakat di Bojonegoro.
Temanya mengajarkan pertanian berkelanjutan yang lebih ramah lingkungan. Kegiatan di kawasan Petak 38 Perhutani, Desa Bandungrejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Para petani yang berdomisili di desa sekitar wilayah operasi JTB ini mendapatkan pelatihan tentang tata cara bercocok tanam secara efektif dan efisien.
“Setidaknya, sehingga mereka bisa mendapatkan hasil secara optimal dengan biaya minimal,” ujar Manager Comm. Relations & CID PEPC Regional Indonesia Timur Rahmat Drajat dalamm rilis pada Selasa 30 April 2024.
Dikatakan Rahmat Drajat, kegiatan ini bagian dari Program Pengembangan Masyarakat (PPM) PEPC bersama SKK Migas yang merupakan regulator industri hulu migas. Perhatiannya ke masyarakat agar dapat mengembangkan pertaniannya dengan hasil maksimal.
"Kegiatan ini didesain secara proaktif agar para petani memiliki pengetahuan baik secara teori dan praktki bersama mitra pendamping berpengalaman," terangnya.
Anggota Kelompok Tani Hutan (KTH) Rimba Tani Desa Bandungrejo, Lamidi mengaku senang dapat mengikuti kegiatan ini. Menurutnya ilmu dan pengalaman dari kegiatan ini semakin membuka wawasannya dalam hal bertani.
"Pengalaman dari pelatihan ini saya gunakan mulai musim tanam tahun ini dan hasilnya terlihat berbeda, menjadi lebih baik. Terlebih di sini kami bisa mengurangi ketergantungan dalam penggunaan bahan kimia," ungkapnya.
Anggota KTH Purwiwin, petani penggarap di sekitar JTB merasa dirinya jadi lebih mudah dalam melakukan penanaman hingga perawatan dengan cara yang diajarkan ini. Menurut Purwiwin hasil taninya pun berbeda, kelihatan lebih baik dari sebelumnya.
“Dengan metode yang diajarkan dalam kursus ini, selain memudahkan pengelolaan dalam bertani juga mengirit penggunaan pupuk,” tandasnya.
Advertisement