Petani dan Pelaku Usaha Kopi di Kecamatan Kalibaru Ingin Ipuk Lanjutkan Kepemimpinan
Petani dan pelaku usaha kopi rakyat di Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi menginginkan Ipuk Fiestiandani kembali terpilih dalam pilkada 2024 nanti. Mereka sepakat memilih Ipuk karena kinerjanya aelama ini berdampak besar bagi kemajuan kopi di Kalibaru.
Selama 3,5 tahun menjabat Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani telah menghasilkan berbagai program. Diantaranya, mempertemukan petani kopi dengan investor. Festival kopi yang rutin digelar di Kalibaru berhasil mendongkrak brand kopi lokal.
Berkat program Ipuk tersebut, kopi Kalibaru kini dikenal di mancanegara hingga mendapat pesanan dari Saudi Arabia, Turki, Italia, Korea dan lainnya.
Pengepul kopi asal Kalibaru Kulon, H. M Nur Hayat, mengatakan, Ipuk telah berhasil dalam mempromosikan kopi Banyuwangi, khususnya Kalibaru. Bahkan kopi kalibaru dikenal hingga pasar mancanegara.
“Bu Ipuk sudah mempromosikan kopi Kalibaru dan pengelolaannya. Alhamdulillah, inovasi ini mendorong kopi kami bisa ekspor tidak hanya ke negara-negara Timur Tengah dan Eropa, beberapa permintaan kopi juga mulai merambah ke Korea Selatan,” katanya.
Hayat yang mewakili para petani dan pengepul kopi menyampaikan testimoninya saat melakukan silaturahmi dengan Ipuk di Desa Kalibaru Kulon, Kamis, 7 November 2024.
Sebagian besar kopi yang diekspor dari Kalibaru adalah 90 persen dari jenis robusta. Sekali pengiriman ke luar negeri, mereka mampu menyuplai sekitar 100 ton kopi robusta per hari.
“Kalau tidak musim, hanya sekitar 1-2 ton per hari. Jumlah ini mencerminkan tingginya produktivitas dan potensi kopi Kalibaru untuk bersaing di pasar global,” bebernya.
Dengan kerja nyata yang terlihat di sektor kopi, masyarakat Kalibaru semakin yakin dengan pilihan mereka. Dukungan terhadap Ipuk terus mengalir karena mereka melihat dampak nyata dari inovasi yang telah digagas Ipuk.
“Bu Ipuk sudah terbukti bekerja baik. Harapan kami Bu Ipuk memimpin Banyuwangi lagi untuk menjaga program dan terus meningkatkan pemasaran kopi lokal,” tambahnya.
Ipuk Fiestiandani berkomitmen terus menggiatkan komoditi perekonomian kerakyatan di Banyuwangi seperti kopi. Saat ini Banyuwangi masuk lima daerah penghasil kopi terbesar di Jawa Timur. Kopi yang dihasilkan Banyuwangi didominasi perkebunan rakyat.
Di Banyuwangi ada 7 kecamatan penghasil kopi, masing-masing Pesanggaran, Glenmore, Kalibaru, Songgon, Licin, Kalipuro, Wongsorejo. Total luas perkebunan kopi rakyat di Banyuwangi mencapai 9.778 hektar. Karena itu Ipuk tidak akan menyia-nyiakan potensi yang ada agar lebih dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
“Kopi Banyuwangi telah merambah pasar Eropa. Di Banyuwangi juga telah banyak UMKM kopi, cafe-cafe yang menyuguhkan kopi khas Banyuwangi. Karena itu program peningkatan dari hulu ke hilir akan terus diperkuat," ungkapnya.