Petani Bojonegoro dan Lamongan Tolak Pemerintah Impor Beras
Petani di Kabupaten Bojonegoro dan Lamongan menolak impor beras yang akan dilakukan pemerintah dalam hal ini Perum Bulog. Perum Bulog telah menugaskan Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk impor beras sebanyak 2 juta ton untuk tahun 2023 ini.
Menurut Rais, 53, tahun, anggota kelompok tani di Desa Sumbersari, Kecamatan Sambeng, Lamongan, pihaknya menolak jika pemerintah impor beras. Apalagi Kecamatan Sambeng, Lamongan selama ini masuk kategori daerah lumbung padi..”Kita ini petani wong cilik, kalau diminta bersuara menolak impor beras, pasti kita tolak karena itu merugikan petani,” ujarnya pada Ngopibareng.id Selasa 28 Maret 2023.
Rais, mengaku dari 3 kelompok tani di desanya yang beranggotakan sekitar 300 petani, semua kompak menolak pemerintah impor beras. Dan suara yang sama juga pasti dilakukan para petani yang tersebar di 22 desa di Kecamatan Sambeng, Lamongan.”Pasti menolak impor beras,” imbuhnya.
Suara yang sama juga disampaikan Udin, petani asal Desa Kebunagung, Kecamatan Padangan, Bojonegoro. Menurunya, di tengah kondisi gabah yang mulai naik, tiba-tiba ada kabar pemerintah akan impor beras. “Jelas ini akan membuat harga gabah di daerah anjlok. Kita tolak,” paparnya yang dihubungi, pada Selasa 28 Maret 2023.
Sementara itu Wakil Pimpinan Cabang Bulog Bojonegoro Agung Trisakti, mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan beras dan gabah di petani lokal. Sedangkan terkait impor beras, itu ranahnya ada di pemerintah pusat.”Kita tengah pengadaan menyerap beras,” ujarnya pada Ngopibareng.id, Selasa 28 Maret 2023.
Bulog Cabang Bojonegoro, Jawa Timur menargetkan belanja beras sebanyak 30.000 ton untuk tahun 2023 ini. Belanja beras ini naik 7,2 persen dari tahun 2022 yang sebelumnya sebanyak 28.000 ton.
Belanja beras oleh Bulog Cabang Bojonegoro ini dilakukan beberapa pekan setelah petani di Bojonegoro panen raya pada awal Februari 2023 lalu. Saat panen raya sempat terjadi banjir akibat luapan Sungai Bengawan Solo di sejumlah kecamatan di Bojonegoro yang berdampak anjloknya harga gabah.
Menurut Kepala Cabang Bulog Sub-Divre Bojonegoro Sugeng Hardono pihaknya menargetkan belanja beras tahun 2023 naik 7,2 % atau sebanyak 30.000 ton, lebih besar dibanding tahun 2022 sebanyak 28.000 ton.”Ya, target kita naik 7,2persen dibanding tahun 2022,” ujarnya pada Ngopibareng.id, Jumat 10 Maret 2023.
Dikatakan oleh Sugeng Hardono, stok beras akan terus ditambah, yaitu dengan serapan atau pengadaan yang terus kita lakukan. “Sementara ini kami masih nambah untuk bisa minimal 2 bulan,” imbuhnya.
Perum Bulog mendapatkan penugasan untuk mengimpor beras sebanyak 2 juta ton pada tahun ini. Penugasan diberikan Badan Pangan Nasional (Bapanas).
Merujuk salinan surat yang ditandatangani Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi, dari jumlah tersebut sebanyak 500 ribu ton harus didatangkan secepatnya dikutip cnbc.
Advertisement