Petani Bersyukur, Lahan Subur Tanah Solo Valley Batal untuk Tol
Petani penggarap sawah di tanah berstatus Solo Vally Werken di Desa Bendo, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro, bisa jadi bernafas lega. Betapa tidak, lahan subur luas sekitar 75 hektare yang digarap lebih dari 10 petani di desa itu, kini tidak jadi dilewati proyek jalan tol Ngawi-Bojonegoro-Tuban (Ngaroban) sepanjang 116,7 kilometer.
Menurut Kepala Desa Bendo, Kecamatan Kapas, Bambang Caroko, jalur tol Ngaroban, memang ada perubahan. Dari yang awalnya lewat Desa Bendo, kini ada perubahan. Dia menyebut, baru saja ada sosialisasi dari Pemerintah Kabupaten Bojonegoro dengan mengundang desa dan kecamatan yang lokasinya kena jalur tol.
Misalnya untuk Kecamatan Kota Bojonegoro, yaitu lewat Desa Pacul, Kelurahan Jetak. Kemudian Kecamatan Kapas, di antaranya Desa Wedi, Kalianyar, Mojodeso, Plesungan, Kalianyar dan Sukowati. “Jadi, jalurnya diubah dengan tidak melewati, Desa Bendo,” ujarnya pada ngopibareng.id, Jumat 25-Februari-2022.
Bambang Caroko mengatakan dengan perubahan jalur tol dengan tidak melewati tanah Solo Valley di Desa Bendo, tentu saja ini menguntungkan para petani di daerahnya. Karena, lahan pertanian di Desa Bendo, tanahnya relatif subur dan airnya bagus. Sebagian besar lahannya untuk pertanian dengan sumber air dari Waduk Bendo.
Petani Sewa ke Pihak Solo Valley
Tanah tersebut sudah digarap para petani berpuluh-puluh tahun lamanya. Petani menyewa ke pihak Solo Valley dan luas lahannya dibagi-bagi. Ada yang menyewa 2.500 meterpersegi, 5.000 meter persegi hingga 7.500 meterpersegi.”Jadi, tanah pertanian di Solo Valley, untuk penghidupan warga,” tandasnya.
Dia menyebut, rata-rata hasil panen tanah pertanian di Solo Valley cukup bagus. Misalnya jika digarap dengan bagus, termasuk pupuk dan juga irigasi yang bagus, bisa menghasilkan antara 8,5 hingga 9 ton gabah kering giling pertonnya. Selain itu, pada musim kemarau, petani di Desa Bendo, biasanya menanam kedelai, dan hasilnya juga bagus. “Tetapi karena sekarang faktor pupuk yang sulit dan mahal, sehingga produksi pertanian menurun,” imbuhnya.
Andalan Pertanian Keluarga
Salah satu petani di Desa Bendo, Sidik mengaku bersyukur, tanah pertanian di Solo Valley tidak jadi digunakan untuk jalan tol. Dia menyebut, lahan pertanian seluas 7500 meter persegi yang disewa, jadi andalan pertanian keluarga. Dia menyebut, lahannya bisa menghasilkan rata-rata 5 hingga 6 ton gabah kering panen. Dan panen bisa dilakukan dua kali dalam satu tahunnya.”Tentu kita bersyukur, tanah Solo Valley di tempat kami tak jadi dibuat jalan tol,” ujarnya saat ditemui ngopibareng.id di Desa Bendo, Jumat 25-Februari 2022.
Seperti diketahui pembangunan jalan tol Ngawi-Bojonegoro-Tuban sepanjang 116,7 kilometer di antaranya akan memanfaatkan tanah Solo Valley Werken. Tanah yang sebelumnya berupa sungai (kanal) bisa dimanfaatkan mengingat statusnya adalah tanah negara.
Menurut Sekretaris Daerah Bojonegoro Nurul Azizah jalan tol Ngawi-Bojonegoro-Tuban adalah Proyek Strategis Nasional (PSN) Pemerintah Pusat. Nantinya, jalan tol ini akan mengkoneksi dengan tol Solo-Ngawi-Kertosono.”Ini proyek strategis nasional,” ujarnya pada ngopibareng.id Rabu 16-Februari-2022.
Advertisement