Petani Banyuwangi Kembangkan Buah Naga Varietas Golden Isis, Warna Kuning Cerah
Setelah berhasil mengembangkan buah naga merah dan putih, petani di Banyuwangi mulai membudidayakan buah naga kuning. Buah naga berwarna kuning cerah ini saat ini memang sedang menjadi primadona pecinta buah naga. Buah naga jenis ini cenderung memiliki rasa seperti buah anggur dan leci.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani sempat mengunjungi kebun buah naga kuning ini di sela kegiatan Bunga Desa (Bupati Ngantor di Desa) di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Selasa, 25 Juni 2024. Menurutnya, Pemkab Banyuwangi sangat mendukung upaya petani buah naga mengembangkan varietas baru.
"Kita memang harus jeli melihat peluang pasar. Selain memperkaya potensi pertanian daerah, ini juga bisa meningkatkan kesejahteraan petani karena harganya yang tinggi,” jelasnya, Kamis 27 Juni 2024.
Selain di Kecamatan Pesanggaran, di Banyuwangi, buah naga kuning juga dibudidayakan di beberapa daerah lainnya. Seperti Kecamatan Muncar, Giri, dan Gambiran. Pemkab, menurut Ipuk, mendukung pengembangannya melalui berbagai program
“Selain memberikan pendampingan secara intensif oleh tenaga penyuluh pertanian, juga ada bantuan pupuk, pelatihan sambung pucuk hingga bantuan bibit,” ungkapnya.
Salah satu petani yang menanam buah naga kuning, Mulyadi, warga Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran. Sejak 1,5 tahun lalu, Mulyadi mengembangkan buah naga kuning varietas Golden Isis. Dia sukses mengembangkan buah naga kuning.
Varietas buah naga ini memiliki rasa yang unik yakni perpaduan rasa buah anggur dan leci. Tampilan buahnya juga eksotis, dengan warna kulit kuning keemasan. Inilah yang membuat varietas ini menjadi primadona.
"Harganya juga cukup tinggi. Saat ini di pasaran sudah mencapai Rp 50.000 per kilogram. Sementara buah naga merah (harganya) di bawahnya," jelasnya.
Harga yang menggiurkan membuat Mulyadi dan sejumlah petani lain di desa itu tertarik untuk menanam buah naga kuning. Saat ini, tak kurang ada 2,5 hektar lahan buah naga kuning di wilayah Kecamatan Pesanggaran.
Mulyadi menyebut perawatan buah naga Golden Isis ini tidak jauh beda dengan buah naga merah. Mulyadi merawat buah naganya dengan sistem semi organik. Dengan memadukan penggunaan pupuk kandang dan pupuk kimia, serta kapur dolomit. Didukung dengan penyinaran lampu untuk merangsang pembungaan.
Dengan perawatan yang dia terapkan, tanaman buah naga Golden miliknya tumbuh dan berbuah secara optimal. Dari tanam hingga panen pertama biasanya butuh waktu satu sampai 1,5 tahun.
“Tapi buah naga Golden saya 9 bulan sudah panen perdana dan buahnya bagus," jelasnya.
Dalam 1,5 tahun masa tanam, dia mengaku sudah melakukan panen sebanyak 7 kali dengan hasil mencapai 2 ton. Dia menyebut, produknya sudah memenuhi standar kualitas supermarket. Ukuran buahnya seragam, antara 5-8 ons.
"Ini sesuai standar pasar modern. Mereka tidak mau buah yang ukurannya terlalu besar. 80 persen hasil panen kami dipasok ke supermarket di wilayah Surabaya, Jakarta, dan Yogyakarta," pungkasnya.
Advertisement