Petaka Usai Pesta Pernikahan Saat Pandemi Corona di Kota Semarang
Kabar duka datang dari Kota Semarang, Jawa Tengah. Bayangkan saja, sebuah pesta pernikahan justru berakhir duka. Satu per satu keluarga dan kerabat sakit hingga akhirnya meninggal dunia.
Diduga, keluarga yang menggelar pesta pernikahan ini tidak mematuhi ketentuan pembatasan kegiatan masyarakat (PKM) dan protokol kesehatan Covid-19, yakni dengan cek suhu badan, cuci tangan dengan air bersih dan sabun serta penggunaan hand sanitizer.
Kabar duka ini diungkap oleh Walikota Semarang Hendrar Prihadi. Peristiwa malang ini terjadi pada Rabu, 17 Juni 2020.
"Kejadiannya belum lama ini. Ada pernikahan yang tidak sesuai dengan protokol kesehatan karena lebih dari 30 orang," ungkapnya, Minggu 21 Juni 2020.
Satu per Satu Anggota Keluarga Meninggal hingga Kondisi Kritis
Acara pernikahan yang seharusnya berakhir bahagia justu menjadi duka. Sebab, usai menggelar pesta pernikahan, satu per satu anggota keluarga sakit, kritis hingga ada yang meninggal dunia.
"Kabarnya ibu salah satu pengantin terlebih dulu meninggal dunia. Kemudian menyusul ayahnya sakit kritis. Statusnya positif Covid-19," terang Hendrar Prihadi.
Tak berhenti sampai di situ, kasus keluarga yang meninggal masih berlanjut hingga pemerintah melakukan tracing. "Terus anak atau adiknya yang pengantin juga meninggal. Lalu kita tracing," sambung Hendrar Prihadi.
Dari hasil tracing, rupanya takmir masjid pelaksanaan acara pernikahan juga tertular Covid-19. "Awalnya dari pesta pernikahan itu ditemukan 9 orang, tapi hanya lima orang positif Covid-19," ungkap Hendrar Prihadi.
Selanjutnya, tim Gugus Tugas Covid-19 Kota Semarang memperluas tracing untuk menemukan kemungkinan orang yang terinfeksi. "Saat dilakukan tracing ini masih banyak anggota keluarga dan kerabat pengantin yang positif," imbuh walikota.
Kasus pesta pernikahan ini turut menyumbang lonjakan kasus positif corona di Kota Semarang.
Sebagai informasi, data kasus positif corona di Semarang hingga Minggu, 21 Juni 2020, total sebanyak 432 orang. Pasien sembuh sebanyak 437 orang, dan kabar duka pasien meninggal dunia 109 orang.
Sedangkan jumlah orang dalam pemantauan (ODP) 360 dari total 4.227. Orang yang selesai pemantauan sebanyak 3.867. Pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 1.544, ada sebanyak 251 tengah menunggu hasil, 1.094 negatif, 170 orang meninggal negatif corona, dan 29 orang meninggal sebelum hasilnya keluar.
Advertisement