Petaka Bubuk Kafein, Ingin Bugar Malah Anfal
Baru-baru ini publik dihebohkan dengan kasus meninggalnya pria di Inggris. Pria yang diketahui bernama Tom Mansfield itu ditemukan tewas akibat overdosis. Melansir BBC.com, Mansfield yang merupakan pelatih kebugaran itu diketahui menenggak bubuk kafein dalam dosis tinggi.
Mansfield mendapat 100 gram bubuk kafein dari Blackburn Distribution. Kejadian nahas yang meregang nyawa pria 29 tahun itu disebabkan salah menakar bubuk kafein itu. Dosis yang direkomendasikan adalah antara 60 sampai 300 mg. Namun, timbangan yang digunakan Mansfield memiliki berat awal 2 hingga 5000 gram.
Dari jasad Mansfield, diketahui tingkat kafein yang berada dalam darahnya sebesar 392 mg per liter. Jumlah tersebut setara dengan 200 cangkir kopi. Sebelum menghembuskan napas terakhir, Mansfield diketahui mencengkeram dadanya dan jantungnya berdetak kencang. Kemudian, mulutnya perlahan mengeluarkan busa.
Untuk Performa
Melansir Foodsafetynews.com, kafein secara alami ditemukan di lebih dari 60 tumbuhan. Seperti daun teh, biji kopi, dan cokelat. Tetapi, bubuk kafein dibuat dalam sebuah laboratorium, dan digunakan dalam jumlah kecil. Biasanya sebagai tambahan dalam soda, obat, dan makanan.
Kafein kerap digunakan oleh para pegiat olahraga di tempat-tempat fitness. Beberapa laman fitness bahkan merekomendasikan konsumsi beberapa dosis kafein untuk meningkatkan performa.
Selain itu, bubuk kafein digunakan anak muda dan remaja. Pelajar menggunakannya agar mampu belajar dalam waktu lama, atlet menggunakannya untuk performanya, dan lainnya menggunakan bubuk kafein untuk menurunkan berat badan.
Ilusi Energi
Melansir Live Science, bubuk kafein bisa lebih berbahaya. Karena dia memberikan efek lebih kuat dibandingkan minuman yang mengandung kafein asli seperti kopi. Bubuk kafein sangat pekat,” kata Henry Spiller, Direktur Central Ohio Poison Center di Nationwide Children's Hospital.
Selain itu, dua sendok teh bubuk kafein dianggap jumlah yang mematikan. Menurut Centers for Science Public Interest, dua sendok teh mampu membunuh orang dewasa. Terakhir, bubuk kafein hanyalah memberikan efek ilusi energi palsu.
“Ini adalah stimulan untuk otak tetapi sebenarnya tidak memberikan energi," kata Laura MacCleery, kepala pengacara urusan regulasi di Center for Science in the Public Interest.
"Ini memberikan ilusi energi," imbuhnya.
Sulit Ditakar
Sementara, satu sendok teh bubuk kafein setara dengan minum 25 cangkir kopi. Perusahaan yang menjual produk tersebut menginstruksikan pengguna mengonsumsi 1/64 sendok teh hingga 1/16 sendok teh sehari.
Food and Drug Administration (FDA), badan kesehatan makanan Amerika, mengatakan mengukur jumlah ini dengan peralatan dapur umum hampir tidak mungkin.
“Misalnya, untuk mengukur 50 mg bubuk menggunakan sendok takar dengan seperempat sendok the. Konsumen hanya perlu mengisi 6 persen sendok. Perbedaan antara jumlah aman dan dosis toksik kafein dalam produk bubuk murni ini sangat kecil," kata FDA.
Oleh sebab itu FDA memberikan surat peringatan kepada lima perusahaan yang menjual bubuk kafein. FDA menyebut produk mereka menimbulkan “risiko penyakit dan luka kepada para konsumen”.
Korban Bubuk Kafein di Dunia
Di Ohio, lebih dari 200 orang telah dirawat di rumah sakit karena overdosis kafein. Tak hanya itu, Logan James Stiner, seorang siswa SMA berusia 18 tahun, raja prom dan atlet hanya beberapa hari sebelum kelulusan, meninggal pada 27 Mei 2014, di rumahnya di Ohio setelah mengonsumsi bubuk kafein murni.
Pada tanggal 24 Juni, James Wade Sweatt dari Georgia, 24 tahun, baru menikah dan baru saja lulus dari Universitas Alabama di Birmingham, meninggal setelah koma yang disebabkan oleh penggunaan bubuk kafein murni. Wade telah mencari produk sebagai cara untuk menghindari tambahan gula dan natrium yang terkait dengan soda atau minuman energi. Dia juga telah mengunduh bagan konversi untuk menghitung dosis yang tepat untuk dikonsumsi.
Di Australia, Lachlan Foote berusia 21 tahun ditemukan pingsan di lantai rumah keluarganya di Blackheath pada Hari Tahun Baru 2018. Sehari sebelum ulang tahunnya dia menderita serangan jantung. Kala dirunut, musisi berbakat itu telah membuat protein shake menggunakan bubuk kafein.
Di tanah air, bubuk kafein dijual bebas di salah satu market place. Bubuk kafein dijual seharga Rp 235 ribu namun tidak diketahui kadarnya. Saat dilacak di laman Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), bubuk kafein tersebut tidak terdaftar.
Advertisement