Waduh...Peta Sebaran Covid-19 Surabaya Berwarna Hitam
Angka penyebaran wabah virus corona atau Covid-19 di Surabaya betul-betul parah, sampai-sampai peta yang ada dalam situs www.kawalcovid19.id berwarna hitam.
“Supaya kita clear, dari peta kawal covid bisa terlihat warnanya seperti ini secara nasional, dan dari peta ini akan ketemu fakta warna (hitam) ini di Surabaya. Ada perubahan warna termasuk di dalam kawalcovid memang menghitam, kalau tidak terdampak dia biru. Ini se-Indonesia hitam sendiri,” ungkap Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, kepada pimpinan dan ketua fraksi dari DPRD Jatim di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Sabtu 13 Juni 2020 malam.
Hal itu, Khofifah menambahkan, bahwa itu murni pendataan yang selalu diupdate dari tim kawalcovid, dimana mereka setiap harinya menghitung perubahan angka kasus yang terjadi di setiap daerah.
Berdasar data kajian epidemiologi attack rate Kota Surabaya lebih besar dari angka penyebaran Jatim, yakni 107,6/100.000 penduduk. Artinya, di antara 100.000 penduduk ada 108 yang terpapar Covid-19. Tak hanya itu saja, rate of transmission Kota Surabaya kembali naik di atas 1, padahal sebelumnya, di akhir PSBB jilid tiga RT Surabaya berada di angka 1.
Khofifah menyatakan, ada perbedaan warna dengan yang diberikan oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pusat di mana Surabaya masuk dalam katagori merah yang artinya berisiko tinggi.
“Sekarang Gugus Tugas Pusat siapkan format ini untuk melakukan pemetaan menuju new normal, apabila tidak terdampak masuk hijau, risiko rendah kuning, sedang berwarna oranye, dan tinggi merah. Ketika transisi menuju new normal, ini menjadi acuan, kalau sudah kuning sudah siap-siap menuju new normal,” ungkapnya.
Khofifah menjelaskan, ini merupakan gambaran bahwa kasus di Surabaya memang tidak main-main. Bahkan, berdasarkan data terbaru Gugus Tugas Jatim hari ini, Surabaya menyumbang 86 kasus positif baru dari total penambahan 240.
Dengan data tersebut, Khofifah meminta agar ini menjadi perhatian bagi Pemerintah Kota Surabaya dan juga seluruh masyarakat. Utamanya, masyarakat harus betul-betul harus disiplin menerapkan protokol kesehatan seperti menggunakan masker, menjaga physical distancing, dan mencuci tangan.