Peta Risiko Covid-19, Surabaya Masuk Zona Oranye Lagi
Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Pusat kembali merilis peta risiko baru setiap daerah di Indonesia akan risiko penyebaran Covid-19 atau virus corona melalui www.covid19.go.id.
Data ini berdasar hasil perhitungan per tanggal 23 Agustus 2020, dan baru diumumkan pada Selasa, 25 Agustus 2020.
Berdasar hasil terbaru, terjadi perubahan risiko yang ada di Jawa Timur. Khususnya Surabaya yang dikenal sebagai epicentrum penyebaran Covid-19 nasional kini turun status dari zona merah ke zona oranye. Kemudian ada Tuban yang naik status dari zona orang ke zona merah.
"Peta itu kan yang ngitung Satgas Covid-19 pusat, perhitungannya ada tiga berdasar pada epidemologi, pelayanan kesehatan, dan surveillance. Ada 15 indikator, kemudian jadi tiga aspek besar itu,” kata Koordinator Rumpun Kuratif Satgas Covid-19 Jatim, Dr. Joni Wahyuhadi, Selasa 25 Agustus 2020.
Joni menjelaskan, perubahan warna atau risiko ini menjadi pengingat bagi setiap daerah untuk terus tetap waspada. Sebab, penyebaran virus ini terus terjadi dan selalu muncul mutasi virus yang baru.
“Makanya, kita terus mengingatkan agar tetap menjaga protokol kesehatan setiap aktivitas," kata pria yang juga Direktur Utama RSUD Dr. Soetomo itu.
Sementara itu, dari peta tersebut juga tampak tidak ada perubahan yang terjadi di Kabupaten Sidoarjo yang sampai saat ini masih merah.
Menanggapi itu, Joni menjelaskan, Sidoarjo masih merah karena sampai saat ini angka kematian yang cukup tinggi.
“Memang, kami lihat kematiannya sampai sekarang lho tinggi. Warna ini kan dipengaruhi penambahan case, angka kematian, kemudian transmission rate, termasuk persediaan sarana kesehatan. Intinya ada 15 indikator," katanya.
Advertisement