#pesonaramadhan, Ikutan Lombanya yuk
Meriahkan dengan Lomba, GenPi Angkat Pesona
Generasi Pesona Indonesia bikin even keren lagi. Kali ini, even fokus untuk menyambut datangnya ramadhan.
Even yang akan digelar adalah lomba foto, video, dan text. Menurut Staf Ahli Menteri Pariwisata Bidang Komunikasi dan Media, Don Kardono, lomba ini memanfaatkan media sosial. Yaitu Instagram, Facebook, Youtube, hingga Blog atau Web.
“Karena kita sudah memasuki Bulan Ramadhan, kita akan mengangkat wisata religi. Tapi, kita tidak menggunakan bahasa wisata religi. Agar lebih menarik, kita gunakan bahasa Pesona Ramadhan. Kita akan ramaikan dengan lomba. Tujuannya untuk melatih kreativitas anak-anak GenPI di media sosial,” tutur Don Kardono.
Di Instagram dan Facebook, lomba mengenai foto, video, dan teks. Sementara di Youtube vlog dan video, sedangkan di Blog/web foto dan teks.
“Tema yang diangkat seputar 3A, yaitu atraksi, akses, dan amenitas. Mengapa 3A yang diangkat? Karena dengan 3A itu kita bisa mengetahui seberapa hebatnya sebuah destinasi,” paparnya.
Dijelaskannya, rentetan lomba akan terbagi menjadi beberapa sesi. Sesi pertama berlangsung 17-23 Mei 18. Kemudian sesi kedua 24-30 Mei.
“Dari sesi pertama, kita berharap mendapat 5.000 sampai 10.000 posting atau peserta. Pada sesi pertama, Total hadiahnya Rp 40 juta. Yaitu total hadiah untuk Instagram Rp 10 juta, Facebook Rp 10 juta, Youtube Rp 10 juta, dan Blog/web Rp 10 juta. Untuk sesi kedua tidak akan jauh berbeda,” paparnya.
Hashtag yang digunakan adalah #pesonaramadhan, #pesonaindonesia, dan #genpi. “Kalau nanti ada tambahan untuk hashtag akan kita dibahas lagi. Akan lakukan penajaman. Dan akan segera diberitahukan. Karena lomba ini bukan hanya untuk GenPI, kita juga libatkan publik,” katanya.
Setelah lomba, GenPI mulai fokus pada reportase mengenai mudik dan lebaran. “Setelah sesi kedua, fokusnya lebih ke reportase. Karena mulai arus mudik. Gamesnya adalah kawan-kawan GenPI mengeksplorasi destinasi di daerah bersama pasukannya,” terang Don.
Menurut, reportase lebih ke daerah-daerah yang menjadi arus mudik. Khususnya di 5 provinsi. Yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, dan Banten.
“Dari 5 provinsi ini, ada 113 destinasi atau tujuan akhir mudik. Untuk itu harus dieksplorasi apa yang ada di kota-kota itu untuk dijadikan destinasi wisata. Apa saja atraksinya, kulinernya. Tapi untuk kuliner ini harus khas dan dipastikan buka. Kan ada kuliner yang khas satu daerah tapi tutup. Jangan sampai seperti itu. Kemudian eksplor event saat lebaran. Pasti ada banyak event dan harus dipantau,” kata Don.
Dijelaskan Don, GenPI harus mengangkat 10 Top Kuliner Lebaran, 10 Top Destinasi Lebaran, dan 10 Top Event Lebaran.
“Harus disiapkan dari sekarang. Karena kalau persiapannya nanti pas H-7 sudah terlambat. Karena sebagian pemudik sudah sampai di destinasi akhir. Sedangkan mereka harus mendapat gambaran mau kemana pada H-1 dan H-2. Atau kuliner apa saja yang bisa mereka temui,” paparnya.
Menurut Don Kardono, destinasi wisata dan kuliner sering diangkat. Namun, ha tersebut harus di-update.
“Destinasi biasanya milik pemerintah kota atau kabupaten atau provinsi, juga swasta. Promosi sering dilakukan. Tapi, harus diupdate. Mengapa, misalnya tahun 2017 ada tempat kuliner yang enak, mungkin sekarang tutup, atau pindah tempat, bisa jadi juga berganti brand dan menu, dan sebagainya. Itu harus di-update biar masyarakat tahu,” jelasnya.
Kegiatan ini mendapatkan sambutan dari Menteri Pariwisata Arief Yahya. Menurutnya, GenPI dengan segala potensi yang dimilikinya selalu memberikan energi positif.
“Kegiatan ini harus didukung. Karena sangat positif. GenPI akan mengisi waktu Ramadhan dan Lebaran dengan cara mereka yang sangat positif. Hal ini bahkan bisa berimbas positif bagi pariwisata. Terutama di daerah. Karena potensinya akan diangkat anak-anak GenPI. Mudah-mudahan kegiatan ini menjadi inspirasi bagi komunitas lain untuk mengisi Ramadhan dengan berbagai kegiatan positif,” paparnya.(*)
Advertisement