Pesisir Surabaya dalam Ancaman Gelombang Tinggi 15-17 November
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Maritim Tanjung Perak memprediksi akan gelombang tinggi di pesisir Kota Surabaya akan berlangsung selama tiga hari mulai 15-17 November 2020 mendatang.
Kepala BMKG Maritim Tanjung Perak, Taufiq Hermawan menyampaikan, gelombang tinggi yang memyebabkan terjadinya banjir rob di kawasan Kenjeran tadi malam dan yang akan datang nanti terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara antara wilayah utara dan selatan khatulistiwa.
Hal tersebut kemudian menyebabkan kondisi median angina secara regional menunjukkan pola fetch (angina dengan arah konstan dalam arean yang luas. Sehingga, potensi peningkatan kecepatan angina semakin tinggi.
“Peningkatan kecepatan angina di pesisir Timur Surabaya memicu terjadinya peningkatan tinggi gelombang dalam skala lokal (setinggi 1 meter)s dan kemudian bertepatan dengan pasang air maksimum. Sehingga, dapat menyebabkan banjir rob lebih tinggi di pesisir Timur Surabaya," papar Taufik, 12 November 2020.
Ia menjelaskan, berdasar data jam 12 UTC tanggal 11 November 2020 terjadi perbedaan tekanan mencapai 12 mb, di mana nilai tekana di wilayah selatan mencapai 1.020 hPa, sedangkat di sebelah Barat Sumatera hanya 1.006 hPa. Hal ini kemudian dikatakan menyebabakn peningkatan kecepatan hembusan fetch¸ terutama di celah Selat Madura.
“Kondisi pasar air maksimum menunjukkan peningkatan menuju pasang maksimum harian setinggi 80-110 Cm dari rata-rata tinggi muka air laut pada pukul 20.00 WIB-21.00 WIB. Ketinggian pasang maksimum harian diprediksi mengalami peningkatan lebih dari 130 cm 15-17 November mendatang,” jelasnya.
Karena itu, ia mengimbau kepada masyarakat pesisir Surabaya untuk meningkatkan kewaspadaan akan adanya dampak gelombang tinggi. Serta, dapat memantau secara rutin perkembangan angin maupun gelombang melalui website atau aplikasi BMKG.