Pesisir Surabaya Banjir Rob, Nelayan masih Melaut
Salah satu wilayah pesisir Kota Surabaya, Jalan Kalimas Baru, tergenang air setinggi 10-15 cm, pada Jumat, 19 November 2021, malam. Hal itu karena dampak dari fenomena gerhana bulan sebagian.
Kordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG Maritim Tanjung Perak Surabaya, Sutarno mengatakan, genangan tersebut terjadi sejak pukul 22.00-24.00 WIB.
"Ada laporan semalam ada genangan di Jalan Kalimas akibat banjir rob. Kurang lebih 10 sampai 15 sentimeter tadi malam jam 22.00-24.00 WIB," kata Sutarno, Sabtu 20 November 2021.
Sutarno mengungkapkan, akibat terjadinya banjir rob tersebut, aktivitas masyarakat seperti petani garam, tranportasi, hingga bongkar muat di pelabuhan menjadi sedikit tersendat.
Banjir rob itu, kata Sutarno, bakal berlangsung hingga tiga hari ke depan, yakni 23 November 2021. Ia pun mengimbau agar masyarakat yang berada di pesisir untuk lebih dulu mengamankan barang berharga.
Beberapa wilayah yang berpotensi tergenang banjir rob tersebut, diantaranya, pesisir Surabaya Barat, pelabuhan Surabaya, pesisir Surabaya Timur, serta Pesisir Pamekasan dan Kalianget.
Sementara itu, Prakirawan BMKG Maritim Tanjung Perak, Ady Hermanto mengatakan, banjir rob tersebut tidak mengganggu aktivitas nelayan. Sebab, tinggi gelombang masih kondusif untuk melaut.
"Untuk nelayan masih bisa melaut karena kondisi dari ketinggian gelombang cukup kondisif untuk selat madura. Terutama secara umum untuk perairan Jawa Timur (Jatim)," kata Ady.
Hal itu dibenarkan, Wakil Ketua Kelompok Nelayan Samudera Jaya, di Kelurahan Kedung Cowek Surabaya, Mas'ud. Ia mengatakan, nelayan di wilayahnya saat ini masih mencari ikan seperti biasanya.
"Di wilayah saya (Kampung Nelayan Kenjeran) tidak terjadi banjir rob. Masih bisa melaut, tidak ada gelombang tinggi juga," kata Mas’ud.