Peserta UTBK Reaktif, Unair Komunikasi dengan Satgas Daerah
Peserta Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Univeristas Airlangga (Unair) batch satu yang reaktif bisa mengubah tanggal ujian pada UTBK batch dua. Selain itu, Unair akan melakukan komunikasi dengan Satgas Covid-19 daerah asal peserta reaktif yang berasal dari luar Surabaya. Hal ini disampaikan oleh Ketua Pusat UTBK Universitas Airlangga (Unair), Junaidi Khotib.
"Misalnya di tahap satu ujiannya tanggal 5 sampai 14, ya mereka bisa melakukan reschedule pada tahap dua di tanggal 20 sampai 29. Sehingga mereka tetap mempunyai kesempatan mengikuti ujian," kata Junaidi kepada Ngopibareng.id.
Junaidi pun meminta, peserta UTBK yang diketahui reatif tidak patah semangat. Sebab bila melakukan isolasi mandiri dan makan makanan sehat, reschedule bisa dilakukan.
Selain itu, ia juga menyampaikan, bagi peserta UTBK yang hasil rapid test nya reaktif, akan diminta untuk isolasi sesuai dengan arahan Pemerintah Kota Surabaya. "Peserta UTBK yang reaktif dari Surabaya bisa langsung melakukan isolasi mandiri di hotel atau yang disediakan pemerintah kota. Untuk luar peserta luar Surabaya akan kami komunikasikan dengan satgas covid-19 daerah tersebut," jelas Junaidi.
Saat ditanya apakah peserta reaktif dari luar daerah Surabaya akan direlokasi untuk mengikuti UTBK di daerah asalnya, Junaidi menjelaskan, relokasi hanya akan dilakukan ketika peserta tidak boleh berangkat oleh satgas covid-19 daerah tersebut. "Sejauhnya ini tempatnya masih di Surabaya. Relokasi ketika memang tidak mendapatkan izin dari satgas," kata dia.
Relokasi berarti UTBK dilakukan di tempat lain di luar Unair yang dekat dengan wilayah peserta, seperti gedung SMA atau SMK yang memenuhi syarat. "Tapi kami pasti bekerjasama dengan UTBK lainnya. Misalnya mereka dari Madiun 10 orang, Nganjuk dua orang, Kertosono 15 orang. Kami cari tempat di tengah sehingga mereka bisa lakukan mobilitas menuju tempat ujian," imbuhnya.
Meski begitu, ia menegaskan, bila dilihat dari data peserta UTBK di hari pertama dan kedua, sebenarnya tidak banyak yang tidak hadir. "Jadi tidak banyak yang tidak diberikan kesempatan mobilitas (izin) itu," ungkap Junaidi.
Junaidi berharap, peserta yang reaktif tetap semangat menjaga kesehatan, menjaga ketahanan tubuh mereka dengan asupan yang cukup dan isolasi mandiri. Sehingga bisa melakukan UTBK di gelombang selanjutnya.