Peserta Surabaya Cross Culture Nikmati Bakar-bakar Ikan di Kenjeran
Para peserta Surabaya Cross Culture International Folk Art Festival (SCCIFAF) 2018, Rabu, 18 Juli 2018 lakukan penanaman pohon cemara dan bakar ikan bersama di Taman Hiburan Pantai (THP) Kenjeran.
Acara ini, diikuti seluruh peserta dari 10 Negara, yakni Cina, Korea Selatan, Polandia, Mexico, Rumania, Russia, Bulgaria, Jerman, New Zealand dan Uzbekiztan.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surabaya Antiek Sugiharti mengatakan kegiatan masih dalam rangkaian kegiatan Surabaya Cross Culture.
Selain pertunjukan seni tari, agenda Surabaya Cross Culture lain adalah visit culture ke tempat sejarah dan workshop untuk memperkenalkan seni dan budaya kepada masyarakat Surabaya.
THP Kenjeran dipilih sebagai lokasi penanaman pohon, karena THP merupakan salah satu ikon wisata Surabaya. Kegiatan penanaman pohon di THP ini juga sekaligus ingin mengenalkan salah satu obyek wisata di Surabaya kepada para peserta.
"Para peserta menanam pohon sebagai bentuk dukungan untuk penghijauan dan sebagai kenang-kenangan pernah berkunjung ke Surabaya. Setiap delegasi peserta akan menanam dua pohon cemara di THP Kenjeran Surabaya," kata dia, di sela acara, Rabu, 18 Juli 2018.
Para peserta Surabaya Cross Culture juga diajak bakar-bakar ikan. Aroma asap yang menggoda pun membuat para peserta tertarik untuk menikmati ikan bakar lengkap dengan suguhan mimuman kelapa muda.
Setelah selesai acara penanaman pohon dan bakar-bakar ikan, para peserta kemudian diajak berkunjung ke Taman Harmoni Surabaya. Taman yang dulunya merupakan Tempat Pembuangan Akhir (TPA), kini berubah menjadi taman bunga yang indah.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Presiden Conseil International des Organisations de Festivals de Folklore at d'Arts Traditionnels (CIOOF), Said Rachmat. Ia mengatakan pihaknya merasa senang dan bangga bisa bekerjasama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.
"Berbagai fasilitas sudah tersedia di Surabaya. Selain itu, para pelaksana Surabaya Cross Culture yang ada di Surabaya juga sudah mempunyai pengalaman bertaraf Internasional sebelumnya," kata dia .
Said menambahkan kegiatan-kegiatan seperti ini rencananya akan dipublikasikan seluas-luasnya. Sehingga, masyarakat dunia tahu bagaimana budaya-budaya yang ada di Indonesia, khususnya Surabaya.
"Tentunya juga kita ingin mengenalkan pariwisata yang ada di Surabaya," kata dia .
Ia berharap, ke depan para peserta Surabaya Cross Culture bisa semakin meningkat. Terlebih lagi, berbagai seni tarian budaya dari seluruh mancanegara bisa ditampilkan di Kota Pahlawan ini. Dengan adanya acara ini, Surabaya dipercaya makin punya nama di dunia Internasional. (frd/wit)