Peserta BSBI Kemenlu RI Terkesan dengan Seni Budaya Banyuwangi
Para peserta program Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia (BSBI) mulai terpukau dengan pesona Banyuwangi. Padahal mereka baru sepekan lebih mengeksplor seni budaya Banyuwangi. Mereka mengaku sangat terkesan dengan yang di Banyuwangi.
Ungkapan perasaan sembilan pelajar dari sembilan negara ini disampaikan saat bertemu Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani di kantor Pemkab setempat, Senin, 1 Juni 2023. Peserta asal Filipina Rafael Jose Manulid, bahkan tertarik untuk mengkolaborasikan musik khas Banyuwangi dengan musik dari negara asalnya.
“Sudah belajar musik khas Banyuwangi. Sepertinya cocok dikolaborasikan dengan musik khas kami (Filipina). Jadi terinspirasi membuat lagu yang menggabungkan dua budaya ini,” ujar penulis lagu ini.
Peserta lain, Aleksandra Fedorova, mengaku senang mendapat kesempatan belajar seni budaya Banyuwangi. Mahasiswa asal Rusia ini merasa tertarik dengan musik tradisional Indonesia dan ingin dibawa ke negaranya untuk sharing dengan musik yang ada di sana.
“Tariannya, lagu, musik, semuanya. Saya juga akan ceritakan kalau masyarakat di sini sangat ramah. Pasti betah di Banyuwangi,” ujarnya.
Tidak hanya seni dan budaya Banyuwangi, pada peserta BSBI ini juga memuji kuliner Banyuwangi yang beragam dan memiliki citarasa yang enak. Begitu juga dengan kopi yang ada di Banyuwangi. Bahkan, ada peserta yang bisa meminum kopi hingga dua gelas sehari.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani merasa senang program dari Kementerian Luar Negeri ini terus berkelanjutan. Sembilan mahasiswa peserta BSBI ini, menurutnya, akan menjadi ambassador Banyuwangi ketika mereka telah usai menjalani program dan kembali ke negaranya.
“Semoga semua merasa senang dan saat usai nanti semuanya bisa ikut mempromosikan Banyuwangi,” tuturnya.
Selain berlatih seni budaya, Ipuk berharap para peserta BSBI bisa memberi inspirasi bagi para pelaku seni dan budaya di Banyuwangi. Sebab, kata Ipuk, mereka berasal dari berbagai latar budaya yang berbeda. Tentunya, selama dua bulan di Banyuwangi, banyak hal yang bisa dibagikan untuk pengembangan budaya Banyuwangi.
“Pastinya ada ide yang bisa dibagi untuk memperkaya atraksi dan agenda wisata Banyuwangi,” ungkapnya.
Untuk diketahui, Kabupaten Banyuwangi kembali terpilih sebagai lokasi pelaksanaan program BSBI yang digelar Kementerian Luar Negeri RI. Ini merupakan tahun ke-6 Banyuwangi terpilih sebagai lokasi program BSBI. Selama dua bulan, sembilan peserta mewakili negaranya akan mengikuti, mengeksplor dan berlatih tentang seni budaya Banyuwangi.
Para peserta tersebut berasal dari Rusia, Qatar, Australia, Kazakhstan, India, Filipina, Malaysia, Timor Leste, dan Indonesia. Mereka tinggal di Banyuwangi mulai 6 Juni sampai 5 Agustus 2023 untuk mempelajari ragam seni dan budaya asli Bumi Blambangan, seperti tarian, lagu daerah, kuliner, adat istiadat, dan sebagainya.
BSBI merupakan salah satu program unggulan Kemenlu sejak 2003 untuk mempromosikan seni dan budaya Indonesia kepada masyarakat dunia. Dalam pelaksanaan kali ini, BSBI diikuti sebanyak 45 peserta dari 34 negara. Mereka ditempatkan di lima kabupaten/kota yang berbeda, salah satunya Banyuwangi.
Advertisement