Pesawat Yeti Airlines Terbelah, Wilayah Udara Nepal Momok Pilot
Pesawat Yeti Airlines jenis ATR 72 membawa 72 orang jatuh di Pokhara, Nepal, Minggu 15 Januari 2023 sekitar pukul 11.00 waktu setempat. Badan pesawat dari Kathmandu tujuan Pokhara terbelah dua. Demikian dikutip dari AFP. Saksi mata sempat melihat pesawat oleng, bergerak ke kiri dan ke kanan sebelum jatuh.
Tayangan televisi lokal sebelumnya menunjukkan para petugas penyelamat melakukan pencarian di sekitar puing pesawat yang hancur. Beberapa bagian tanah di dekat lokasi jatuhnya pesawat terlihat hangus, dengan jilatan api sempat terlihat.
Sementara itu, Otoritas Penerbangan Sipil Pakistan menyebut pesawat itu sempat melakukan kontak dengan Bandara Pokhara dari Seti George. "Kemudian pesawat jatuh," sebut Otoritas Penerbangan Sipil Pakistan dalam pernyataannya.
Wilayah Udara Nepal Momok bagi Para Pilot
Jatuhnya pesawat Yeti Airlines itu, menurut database Jaringan Keselamatan Penerbangan, merupakan kecelakaan udara paling mematikan di Nepal sejak 1992 silam, atau dalam 30 tahun terakhir.
Sebuah pesawat penumpang jenis Airbus A300 milik maskapai Pakistan International Airlines jatuh ke lereng bukit saat terbang mendekati Kathmandu. Semua 167 orang yang ada di dalam pesawat itu tewas.
Tahun lalu, tepatnya pada 22 Mei, pesawat Tara Air mengalami kecelakaan. Sebanyak 22 penumpang meninggal dunia dalam insiden itu. Pada Maret 2018, terjadi juga kecelakaan ketika pesawat Bangla Airlines hendak mendarat di Bandara Kathmandu. Saat itu, 51 penumpang dikabarkan tewas.
Negara Himalaya ini memiliki beberapa landasan pacu paling terpencil dan rumit di dunia. Diapit oleh puncak yang tertutup salju yang menimbulkan tantangan bagi para pilot. Ada 8 dari 14 gunung tertinggi di dunia, termasuk Everest. Kondisi ini membuat pesawat sulit dinavigasi terutama saat cuaca buruk.
Ibu kota Kathmandu adalah pusat transit utama Nepal. Dari sanalah banyak pesawat kecil berangkat. Kemudian, bandara di Kota Lukla, di timur laut Nepal, sering disebut sebagai bandara paling berbahaya di dunia. Dikenal sebagai pintu gerbang ke Everest, landasan pacu bandara terletak di sisi tebing di antara gunung-gunung. Bagian ujungnya bahkan langsung berbatasan dengan jurang.