Pesawat Tempur Jatuh di Riau, Harganya Rp412,4 Miliar
Pesawat tempur jenis Hawk 200 milik TNI Angkatan Udara jatuh di Kampar, Pekanbaru, Riau, Senin, 15 Juni 2020 siang. Melansir foto-foto dari Antara, pesawat tersebut jatuh dengan posisi bagian tengah badan pesawat hingga kepala hancur, terbakar dan terkelupas.
Bagian yang tampak utuh hanya ekor namun kondisinya juga setengah hancur dan terbakar. Di badan pesawat tampak sisa lambang TNI AU dengan tulisan TN sedangkan huruf A dan U hangus terbakar.
Sedangkan di bagian sirip atas pesawat juga menyisakan huruf TT-020S yang juga sudah susah untuk dibaca. Kode ini merupakan nomor registrasi pesawat.
Mengutip situs Aircraft Compare, harga satu unit Hawk 200 mencapai 29 juta dollar Amerika Serikat, atau sekitar Rp 412,4 miliar (kurs Rp 14.420).
Spesifikasinya pun tak main-main. Pesawat ini bermesin Turbo Fan 871 Adour twin-spool. Mesin turbofan rendah ini merupakan produk dari Rolls-Royce. Pesawat ini mampu melesat 1,2 kali kecepatan suara, atau setara dengan 1.470 km/jam dengan membawa berbagai persenjataan.
Dalam konferensi pers di Lanud Rusmin Nuryadin Pekanbaru, Senin siang, KSAU Marsekal Fadjar Prasetyo menjelaskan bahwa pesawat itu buatan tahun 1990, dan telah memiliki 3.100 jam terbang (airframe).
"Usia dan jumlah jam tersebut tergolong normal. Kami bakal melakukan investigasi lengkap terkait jatuhnya pesawat ini," terangkan kepada awak media.
Dikutip dari situs TNI Angkatan Udara (AU), Hawk 200 adalah pesawat buatan British Aerospace (BAE), Inggris. Pesawat ini mulai bergabung dengan TNI AU sejak 1996.
Spesifikasinya, pesawat ini bermesin Turbo Fan, 871 Adour twin-spool. Mesin turbofan rendah ini merupakan produk dari Rolls-Royce.
Dilansir dari Skybrary, ukuran Hawk 200 punya panjang 11,23 meter dan tingginya 4,13 meter. Rentang sayapnya 9,39 meter. Karena ukuran pesawat kecil, kemampuan jelajahnya pun juga terbatas. Namun kelemahan itu bisa disiasati dengan dukungan pesawat tanker KC-130B. Pesawat ini mampu melakukan pengisian bahan bakar saat di udara. Pesawat ini sendiri ditempatkan di sejumlah kawasan Indonesia yaitu di Pontianak dan Pekanbaru. Pesawat ini juga memiliki fasilitas kursi lontar.
Jet tempur yang didesain khusus untuk melaksanakan misi 'air to ground attack', atau penyerangan ke darat ini memang dikenal lincah dan mudah dikendalikan. Sejumlah senjata tempur bisa dipasang di badan pesawat ini. Dari rudal udara ke darat AGM-65 Maverick, rudal anti-kapal Sea Eagle, torpedo, serta berbagai macam bom. Radar canggih berjenis APG-66 yang biasa digunakan di pesawat F-16 juga sudah terpasang di Hawk 200.