Pesawat N219 Nurtanio Tandai Kebangkitan Industri Dirgantara
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) bekersama dengan PT Dirgantara Indonesia (PTDI), dan Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, berhasil mengembangan pesawat N219.
Pesawat yang diberi nama Nurtanio, merupakan pesawat karya anak bangsa
yang dirintas oleh Menrestek BJ Habibie kala itu.
Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN) Bambang PS Brodjonegoro mengapresiasi kerjasama antara LAPAN dan PTDI yang berhasil mengembangkan pesawat Nurtanio.
Dia memastikan pesawat ini selesai untuk prototype dan untuk siap uji. "Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan Kementerian Perhubungan khususnya DKPPU yang memberikan registrasi kepada pesawat ini. Juga dukungan dari test pilot untuk memastikan pesawat ini akan menjadi pesawat yang aman, menjadi pesawat yang memang dibutuhkan oleh negara kita sebagai negara kepulauan,” kata Menristek/Kepala BRIN ketika berkunjung ke PT Dirgantara Indonesia dalam rangka menyaksikan uji terbang pesawat N219, pada Senin 15 Desember 2020.
N219 Nurtanio telah menjalani serangkaian pengujian seperti aircraft performance, karakteristik kestabilan dan pengendalian, uji terbang struktur pesawat, dan pengujian sub sistem pesawat (avionic system, electrical system, flight control, propulsion). Saat ini N219 Nurtanio sudah mendekati tahap akhir pengujian untuk mendapatkan type certificated yang merupakan sertifikasi kelaikan udara dari desain manufaktur pesawat yang diterbitkan oleh otoritas kelaikudaraan sipil DKPPU Kementerian Perhubungan Republik Indonesia.
Menteri Bambang juga mengapresiasi atas keberhasilan PTDI dalam melakukan full integrator melibatkan berbagai macam industri dalam negeri yang terkait dengan komponen pesawat mulai dari desain hingga manufaktur. Dengan adanya fungsi full integrator ini diharapkan bisa menaikan nilai tingkat komponen dalam negeri (TKDN) di atas 50 persen.
“Saya menyampaikan apresiasi kepada PTDI yang untuk pertama kalinya berfungsi sebagai full integrator mulai dari desain hingga manufakturnya melibatkan berbagai macam industri yang terkait dengan komponen pesawat. Mudah-mudahan rantai nilai produksi atau industri pesawat di Indonesia bisa diwujudkan dan kita terus bisa meningkatkan TKDN yang saat ini hampir 40 persen dan mudah-mudahan kita bisa segera naikan di atas 50 persen,” ujar Menteri Bambang.
Saat meninjau uji terbang pesawat N219 Prototype Design 2 (PD2) di apron hanggar final assembly line KP II PTDI Bandung, Menristek berharap pengembangan pesawat N219 ini bisa menjadi awal kebangkitan industri dirgantara di Indonesia dan mampu mempersatukan seluruh wilayah Indonesia.
“Tentunya kami berharap pesawat N219 ini bisa menjadi awal dari kebangkitan industri dirgantara di Indonesia, kita bisa membuktikan sebagai bangsa Indonesia sanggup dan mampu mendesain, dan membangun pesawat ini dari awal sampai menjadi pesawat utuh. Mudah-mudahan bisa menjadi kebanggaan kita semua karena pesawat inilah yang nanti akan mempersatukan seluruh wilayah di Indonesia,” kata Menteri Bambang.
Di akhir kunjungan kerjanya ke PTDI, Menristek/Kepala BRIN mendapatkan cindera mata berupa sebuah buku berjudul “N219 Karya Anak Bangsa Untuk Indonesia” karya Dosen Muda Seskoau sekaligus Experimental Test Pilot N219 Letkol Widi Nugroho. Dalam bukunya, Program N219 ditujukan untuk kemampuan mendesain dan memproduksi, wahana belajar bagi kaum milenial yang terlibat didalamnya, dan membangkitkan industri aviasi untuk berkembang bersama.