Pesantren Ramadhan bagi Napi Perempuan, Ini Gelaran Khusus Aisyiyah
"Jumlah warga binaan Lapas Kelas IIB Anak Aia mencapai sebanyak 691 orang yang menempati 10 kamar. Di mana dari jumlah tersebut sebanyak 91 adalah napi perempuan", kata Ketua PW Aisyiyah Meiliarni Rusli.
Pesantren Ramadhan Napi Perempuan memang perjuangan tak kenal lelah. Itulah yang dilakukan Aisyiyah yang tahun ini pada tahun ketujuh di Rutan Klas II B Padang Jl. Anak Air, Batipuh Panjang, Koto Tangah, Kota Padang, Sumatera Barat.
Jumlah warga binaan Lapas Kelas IIB Anak Aia mencapai sebanyak 691 orang yang menempati 10 kamar. Di mana dari jumlah tersebut sebanyak 91 adalah napi wanita.
Penutupan kegiatna ini digelar pada Kamis (8/6/2018), diawali dengan Lomba Asmaul Husna antar peserta juara 1.kamar 4. Juara 2 kamar 6. Juara 3.kamar 5. Sementara itu lomba surat pendek, juara 1 Marini, juara 2 Nurainun, dan juara 3 Ica.
Ketua PWA Sumbar Meiliarni Rusli mengatkaan, bagi para napi diminta tinggalkan dosa dan kemaksiatan masa lalu dan memperbanyak ibadah dan amal kebaikan.
"Hukum sosial lebih berat makanya para napi harus menyesal segala bentuk karena melakukannya lagi dan berjanji kepada Allah untuk melakukan perbuatan yang serupa, giatkanlah sholat malam serta rajin membaca Alquran.Berjanjilah kepada diri sendiri dan Allah untuk tidak melakukannya, ibarat pepatah sesat diujung jalan balik kepangkal jalan," katanya, dalam keterangan diterima ngopibareng.id.
"Evaluasi diri dan bekali diri dengan agama dan keterampilan.Perbaikilah diri menjadi lebih baik jangan jatuh di lubang yang sama karena manusia yang baik adalah manusia yang mampu mengubah dirinya menjadi lebih baik," imbuh Ketua PWA Sumbar.
Ketua Pelaksana Pesantren Ramadhan, Mulyati Jabir mengatakan Pesantren Ramadhan adalah tahun ke-7 yang digelar Majelis Tabligh PWA Sumbar bertempat di Rutan Kelas II B Anak Aia Padang.Kegiatan ini diikuti 91 warga binaan wanita dengan 6 kali pertemuan, pada Hari Senin dan Kamis, yang digelar mulai tanggal 21 Mei hingga 7 Juni 2018.
Menurutnya, kegiatan pesantren Ramadhan ini sebagai tempat bagi warga binaan untuk mempelajari agama Islam dan belajar membaca Al-Quran."Terima kasih kepada Kalapas yang telah memberi izin bagi Aisyiyah untuk terus memberikan pencerahan segala sesuatu menjadi amal ibadah, kami harapkan apa yang disampaikan narasumber hendaknya membuat warga Lapas berubah menjadi orang yang lebih baik, " ucapnya.
Ia juga mengatakan kegiatan tersebut merupakan tindak lanjut dari pembinaan Majelis Tabligh PWA Sumbar.
Susi, Napi Perempuan yang mengikuti kegiatan ini mengatakan bahwa Ia menyesal atas kesalahannya dan tidak ingin jatuh ke lubang yang sama.
"Meskipun lami latar belakang berbeda terima kasih mengisi hati nurani kami dengan santapan nurani dan skill keterampilan, kami banyak belajar disini," ungkapnya. (adi)