Pesantren Ploso Kediri Berduka, Kiai Zainuddin Djazuli Wafat
Inna lilillahi wa inna ilaihi raji'un. KH Zainuddin Djazuli, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Falah Ploso Mojo Kediri, wafat, Sabtu 10 Juli 2021 siang. Ia mengembuskan nafas terakhir dengan tenang menghadap ke Rahmatullah.
Atas wafatnya ulama sepuh Nahdlatul Ulama ini, keluarga besar dan santri Ponpes Al-Falah Ploso, merasa duka mendalam.
"Nyuwun ziadah doa kagem beliau, keluarga, sedoyo Pengasuh lan Santri-santri soho alumni. (Mohon kirima doa teruntuk beliau, keluarga, seluruh Pengasuh dan Para Santri serta alumni Ploso. Al-Fatihah," demikian tutur H Misbahul Munir, Wakil Ketua PWNU Jawa Timur. Sontak saja, berita duka ini beredar di media sosial, WhatsApp, Sabtu siang.
KH Zainuddin Djazuli seorang di antara tokoh pesantren yang menjadi rujukan di lingkungan NU. Duduk di jajaran Syuriah PBNU, juga di PWNU Jawa Timur. Dalam kehidupan bermasyarakat, Kiai Zainuddin Djazuli menjadi tempat meminta nasihat sejumlah pimpinan di Jawa Timur. Sejak masa kepemimpinan Gubernur Jawa Timur, Basofi Sudirman, Imam Utomo, Soekarwo hingga Khofifah Indar Parawansa.
Sejak beberapa tahun terakhir, Kiai Zainuddin Djazuli memang dalam perawatan intensif. Meski dalam kondisi kurang sehat, almarhum selalu tampil di depan umat bila di pesantrennya maupun kegiatan NU. Meskipun kerap tampil di atas kursi roda.
Beberapa kali masuk rumah sakit, Kiai Zainuddin Djazuli tetap semangat dalam berjuang di tengah umat Islam. Bahkan, dalam kondisi sakit itu pula sejumlah tokoh masyarakat tetap memintanya untuk memberi nasihat bagi kemajuan masyarakat dan dakwah Islam.
Akrab Dipanggil Gus Dien
KH Zainudin Djazuli atau biasa akrab dipanggil Gus Dien adalah salah satu pengasuh Pesantren Al Falah Ploso Kediri. Putra Kiai Djazuli Utsman, yang tak lain adalah saudara kandung dari Gus Miek (KH Chamim DJazuli, almaghfurlah).
KH. Zaenudin Djazuli merupakan sosok kiai yang sangat padat dalam mengajar, dalam sehari bisa mengajar 5 pelajaran di pesantren. Bakda subuh, Gus Dien mengajar Kitab Asymuni Sarah Al fiyah (ilmu lughot). Sore mengajar Kitab Fathul Qorib (fiqih), Kitab Ta'lim (moral), Kitab Bidayah (tasawuf dasar), dan Ba'da Maghrib mengajar Kitab Ihya' Ulumuddin (tasawuf tinggi), Shahih Muslim (Hadis).
Peranan di Nahdlatul Ulama (NU)
Pada tahun 1984 ketika NU memutuskan kembali ke Khittah 1926, KH Zainudin Djazuli masuk ke Golkar dan menjadi Jurkamnas Golkar sampai dengan tahun 1998.
Tahun 1992 dalam muktamar NU Cipasung, ketika Gus Dur mau dijegal rezim Soeharto, KH Zainudin Djazuli berada di garda depan mendukung Gus Dur habis-habisan. Ada yang bilang, bila saja tidak ada Gus Dien, mungkin Gus Dur terjungkal.
Tahun 1998-1999, Kiai Dien ikut mendirikan Partai Kebangkitan Bangsa dan menjadi jajaran Dewan Syuro DPP PKB. Tahun 2010 an, ikut mendirikan PKNU.
Perjalanan Daya Juang
KH Zainudin Djazuli merupakan seorang kiai yang tegas, lugas, disiplin, wibawa, berani mengambil resiko, berjiwa pembaharu. Tahun 1960 - 1966 Kiai Dien memimpin konfrontasi langsung dengan PKI. Tahun 1975-1985, ia mendirikan bangunan Ponpes Yasir Arafat disusul Ponpes Al-Falah 2.
Tahun 1992, Kiai Dien mendirikan KBIH. Tahun 1995 menggagas berdirinya Poliklinik pondok pesantren dengan konsep pendanaan gotong royong seluruh santri.