Pesantren harus Menjadi Sumber Peradaban dan Aqidah
Pesantren memiliki peran penting dalam menciptakan ulama dan menyebarkan ilmu agama. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, pesantren dituntut untuk terus berkembang sesuai dengan tantangan yang ada. Oleh karena itu, pesantren harus mampu menjadi agen perubahan dengan melahirkan orang-orang yang mampu melakukan perbaikan.
Pesan Wakil Presiden Ma'ruf Amin itu disampaikan pada acara Haul Al-Marhumin, sesepuh dan warga Pondok Pesantren Buntet Cirebon, Jawa Barat, melalui video conference di rumah dinas wapres, Jalan Diponegoro Menteng Jakarta Pusat, Sabtu malam 8 Agustus 2020.
Menurut wapres, pesantren harus diberikan warna khusus, warna yang sesuai dengan tantangannya. Pesantren harus melahirkan orang-orang yang mampu melakukan upaya perbaikan sesuai dengan tantangan dan zamannya.
Sebagai contoh, lanjut Ma'ruf Amin, saat ini dunia dan Indonesia sedang menghadapi pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), dan banyak dampak buruk telah dirasakan akibat pandemi ini. Oleh karena itu, Pesantren bertugas untuk menjaga umat dari bahaya buruk yang mengancam.
"Sekarang menjadi kewajiban kita semua. Sebab, menangkal bahaya Covid-19 itu adalah fardhu kifayah (wajib dilakukan namun dapat diwakilkan). (Apabila) menimbulkan bahaya yang lebih berat (lagi), bukan lagi fardhu kifayah tetapi fardhu ain (wajib dilakukan dan tidak dapat diwakilkan), bagaimana kita menangkal bahaya itu. Umat harus dijaga oleh kita sekalian," ujarnya.
Selain itu, Ma'ruf Amin juga menyampaikan, pesantren juga memiliki peran untuk menjaga cara berpikir umat. Terutama dalam menghadapi pandemi global ini. Dia menilai sekarang ini masih banyak masyarakat yang belum mengindahkan bahaya yang mengintai.
"Inilah saya kira tugas kita sekarang menjaga umat ini selain akidah (keyakinan) nya yang harus kita luruskan, juga menjaga umat daripada cara berpikirnya yang tidak sesuai dengan akidahnya. Kemudian juga amaliyah (tindakan) yang banyak tidak sesuai dengan akidahnya, bahaya yang dihadapi umat sekarang yaitu bahaya Covid-19 dan bahaya ekonomi," pesannya.
Sehubungan dengan hal tersebut, Ma'ruf Amin pun menyampaikan apresiasinya kepada Pesantren Buntet atas perubahan-perubahan yang telah dilahirkan. Ia menilai bahwa Pesantren Buntet telah berhasil mencetak ulama-ulama yang tidak hanya memiliki pehamanan terhadap kitab, tapi juga ulama yang mampu membawa perbaikan di masyarakat.
"Saya ingin memberikan apresiasi kepada pesantren Buntet. Tidak hanya mencetak ulama-ulama yang paham kitab, bahkan juga mencetak akademi perawat dan juga yang lain-lainnya. Di dalam kerangka menyiapkan tidak saja rijalud dakwah (orang yang telah mengikuti bimbingan untuk berjuang di jalan Allah), tetapi juga rijalul ishlah (tokoh-tokoh perbaikan), tidak hanya di bidang akidah tetapi juga di dalam kerangka perbaikan kemasyarakatan," ungkap wapres.
Menutup sambutannya, Ma'ruf Amin mengajak seluruh peserta haul yang hadir untuk bersama-sama mendoakan Al-Marhumin sesepuh dan warga Pondok Pesantren Buntet agar perjuangannya dan tauladan yang ditinggalkan dapat terus membawa manfaat kepada generasi penerus dalam melanjutkan dakwah Islamiyah dan dalam melakukan perubahan-perubahan di kehidupan bermasyarakat.
"(Semoga) langkah-langkahnya menjadi suri tauladan dalam kita melakukan upaya-upaya perbaikan kepada umat dan dalam rangka melanjutkan dakwah Islamiyah terutama yang telah diwariskan oleh para ulama serta melanjutkan yaitu perjuangan Rasulullah shalallahu alaihi wasalaam," tutur dia.
Advertisement