Pesan WhatsApp Ini Menguak Misteri Pembunuhan Sopir Taksi Online
"Kalau gw ada apa2 ini tkp nya. Gw ke jebak bro" Itulah pesan WhatsApp terakhir yang dikirimkan Suharto, sopir taksi online kepada kerabatnya, pada Selasa 31 Juli 2018 sore, sebelum pada malam harinya Suharto ditemukan sudah tak bernyawa di semak-semak pinggir hutan.
Pesan WA Suharto ini terkirim pada pukul 18.16 WIB kepada rekannya bernama Kamil. Saat itu, Suharto juga mengirimkan share lokasi keberadaanya.
Setelah membaca pesan itu, Kamil bersama keluarga Suharto sempat mencoba menghubungi, namun Suharto sudah tidak bisa lagi dihubungi. Baru pada pukul 20.30 WIB, Suharto mengangkat telepon sebentar dengan nada suara yang panik.
Kejadian ini langsung membuat rekan sesama sopir online di wilayah Sumedang tempat Suharto mengirimkan share lokasi ikut mencari korban.
Suharto-pun baru diketemukan pada malam harinya dengan keadaan meninggal dunia di antara semak belukar lahan milik Perhutani di Gendereg, Sumedang.
Kapolres Sumedang AKBP Hartoyo mengatakan, dalam tubuh korban ditemukan luka bekas cekikan di leher. "Hasil otopsi, korban meninggal akibat benda tumpul," ujarnya, Jumat 3 Agustus 2018.
Sekadar diketahui, Suharto, 31 tahun, adalah warga Cempaka Putih Barat, Jakarta. Setiap hari, Suharto bekerja sebagai sopir taksi online dengan Daihatsu Xenia B 2256 FTY.
Dari keterangan saksi diketahui, saat kejadian Suharto sedang menjalankan akun online milik tetangganya, meski dia sebenarnya memiliki akun sendiri. Selain itu, saat kejadian korban sedang mengangkut penumpang secara offline.
Saat ini, sebanyak sembilan saksi sudah diperiksa. Polisi menduga korban mengalami masalah dalam perjalanan di daerah Pamanukan sekitar pukul 17.00-18.00 WIB. (man)