Pesan Wawali Kota Pasuruan, Jaga Persatuan Jelang Tahun Politik
Wakil Walikota Pasuruan Adi Wibowo atau yang akrab disapa Mas Adi menghadiri Rapat Koordinasi Forum Pembaruan Kebangsaan (FPK) Kota Pasuruan yang diselenggarakan pada Selasa 22 Agustus siang di ruang rapat Bakesbangpol. Mas Adi yang bertindak sebagai Ketua Dewan Pembina FPK Kota Pasuruan hadir bersama dengan beberapa unsur seperti kepala perangkat daerah terkait, para camat dan lurah, serta perwakilan umat beragama.
FPK merupakan sebuah wadah komunikasi Pemkot dengan berbagai stakeholder yang berkaitan dengan upaya menjaga persatuan dan kesatuan serta stabilitas keamanan bangsa. Menjelang tahun politik, FPK diharapkan berperan untuk ikut meredam potensi gejolak yang dapat mengancam kerukunan masyarakat Kota Pasuruan.
"Momentum pemilu lima tahunan ini merupakan wujud demokrasi yang menjadi jalan terbaik bagi masyarakat untuk berpartisipasi menentukan arah pembangunan. Jangan sampai perbedaan warna politik meruntuhkan persatuan kita" ujarnya ketika membuka rakor ini
Secara khusus Ia mewanti-wanti agar para ASN tidak terlibat dalam pilitik dan tetap menjaga netralitas.
"Siapapun nanti kepala daerahnya, teruslah bekerja dengan baik tanpa membawa politik di dalam pekerjaan" pesannya
Kemudia Mas Adi menguraikan jika selama ini warga Kota Pasuruan telah dengan sangat baik menjaga kondusifitas meskipun banyak terdapat suku bangsa, agama, dan latar belakang sosial budaya berbeda sehingga membuat Kota Pasuruan layaknya miniatur Indonesia. Mas Adi pun menambahkan jika menjaga stabilitas Kota Pasuruan berarti ikut menopang keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
"FKP ini menjadi salah satu afirmasi agar semboyan NKRI harga mati tidak hanya jargon semata. Namun harus menjadi sebuah komitmen melalui upaya nyata" katanya.
Menurut Mas Adi, menjaga keutuhan NKRI memiliki tantangan tersendiri. Terdapat aspek historitas dan realitas yang Ia sebut sebagai faktor tantangan yang harus disikapi oleh setiap warga negara.
Aspek historitas berkaitan dengan keanekaragaman suku, budaya, dan bahasa yang dimiliki oleh Indonesia. Hal ini menjadi sebuah tantangan tersendiri untuk bisa tetap menjadi satu kesatuan di tengah keberagaman.
"Beberap negara di dunia yang awalnya negara kesatuan, terpecah belah menjadi negara bagian karena masyarakatnya kurang bersatu. Bahkan Indonesia dulu sempat beberapa waktu menjadi negara federal. Maka kita harus berkomitmen untuk mengimplementasikan jargon NKRI harga mati di kehidupan sehari-hari"
Mas Adi menambahkan, terdapat pula aspek realitas yaitu kenyataan saat ini perkembangan teknologi membuat berbagai pengaruh masuk ke bangsa Indonesia. Pengaruh tersebut bisa berupa hal positif dan negatif. Untuk itu, Ia meminta masyarakat Kota Pasuruan dapat memilah secara bijak terhadap pengaruh yang muncul dari dunia luar.
Ia bersyukur dengan adanya FKP ini mampu menopang dan melengkapi upaya seluruh pihak dalam mewujudkan visi besar Pasuruan Kota Madinah (Maju Ekonominya, Indah Kotanya, Harmoni Warganya).
"Semoga Kota Pasuruan tetap menjadi kota yang tetap lekat dengan suasana guyub rukun" pungkasnya.